samudrafakta.com

Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan Lahirnya NKRI adalah Dua Momen Berbeda yang Wajib Diperingati

Tasyakuran Hari Jadi NKRI ke-78 tersebut diinisiasi oleh beberapa lembaga dan komunitas itu, seperti  Pelestari Sejarah Kediri, Lesbumi NU Kediri, Hakim LC Kampung Inggris, Dewan Kesenian Kabupaten Kediri, Komunitas Syiah, Ahmadiyyah, Organisasi Shiddiqiyyah, Pare Spring Ensemble, PDKK Kediri, Yayasan Pandji Nuswantoro, Jampi Sae, Rapi Lokal, JKPHS, Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah, BTS 88, Studio Luky, Sasono Setyo Darmo, dan PCTA Indonesia.

Panitia pelaksana Tasyakuran Hari Kemerdekaan Bangsa dan Hari Jadi NKRI ke-78 juga melayangkan surat kepada Presiden RI Joko Widodo.

“Seminggu yang lalu kita sudah mengirim surat kepada Bapak Presiden Jokowi,  atas nama Situs Ndalam Pojok,mewakili komunitas yang menyelenggarakan Tasyakuran Hari Jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden Jokowi  berkenan hadir atau setidaknya nanti ada yang mewakili,” kata Juwaini.

Selain mengundang perwakilan Istana Negara RI, panitia juga meminta Bupati Kediri Hanindhito Pramana menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Jadi NKRI ke-78 tersebut.

Ketua DPD Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Jawa Timur Puryono menyatakan mengerahkan seluruh perwakilan kabupaten/kota di ae-Jawa Timur untuk hadir dalam tasyakuran ini.

Baca Juga :   Paspor-paspor Paling Kuat di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

“Kami sudah intruksikan kepada DPC Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia se-Jawa Timur untuk hadir dalam acara Tasyakuran Hari Berdirinya Negara Republik Indonesia di Situs Bung Karno Kediri,” ujar Puryono.

Rencananya peringatan Hari Jadi ke-78 Negara Kesatuan Republik Indonesia digelar selama 4 hari berturut-turut.

Artikel Terkait

Leave a Comment