samudrafakta.com

Kasus Gagal Ginjal Akut Turun, Berikut Ini Daftar 69 Obat Sirop yang Ditarik

SURABAYA | SAMUDRA FAKTA – Berbagai langkah antisipatif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) telah membuahkan hasil. Ini terlihat pada penurunan drastis kasus baru dan kematian.

Penurunan terjadi terutama sejak dikeluarkannya Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan pada tanggal 18 Okober 2022 yang untuk sementara menghentikan penggunaan obat sirop kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan Organisasi Profesi Kesehatan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya terus berupaya untuk menekan kasus baru GGAPA yang disebabkan konsumsi obat sirop sampai pada level nol.

Menkes meminta kepada seluruh kepala dinas kesehatan provinsi hingga kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan ketat pemberian obat oleh apotik dan tenaga kesehatan di wilayahnya masing-masing.

“Kasus baru minggu lalu terjadi di tanggal 29 Oktober dan 1 November. Itu karena pasien masih saja mengkonsumsi obat sirop dari apotik. Mohon bantuan para dinkes propinsi dan kabupaten/kota untuk kontrol pemberian obat di apotik dan bidan kita. Untuk melindungi para balita kita,” tutur Menkes, seperti dikutip dari laman Kemenkes, Kamis (10/11).

Data yang dilaporkan dari seluruh RS di 28 provinsi, menunjukkan hasil pemeriksaan yang konsisten, faktor resiko terbesar penyebab GGA adalah toksikasi dari EG dan DEG pada sirop/obat cair.

Terjadi penurunan angka kematian sejak digunakannya antidotum Fomepizole sebagai terapi pengobatan GGAPA. Sejak 25 Oktober distribusi dan penggunaan Fomepizole diperluas tidak hanya di RSCM, melainkan di 17 rumah sakit di 11 provinsi di Indonesia yang sudah mendapatkan distribusi Fomepizole.

Sekitar 87% Fomepizole yang didatangkan Kemenkes dari luar negeri bersifat donasi gratis dari negara-negara sahabat.

Kementerian Kesehatan juga sudah mengeluarkan Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/(Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Nomor HK.02.02/III/3515/2022 tanggal 24 Oktober 2022.

Baca Juga :   Gempa Diperkirakan Berkaitan dengan Posisi Tata Surya

Daftar Obat Sirop yang Dilarang

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik 69 izin edar obat sirop yang diproduksi oleh tiga industri farmasi. Ketiga pabrik farmasi itu adalah PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afi Farma.

Penarikan terhadap 69 obat sirop dilakukan setelah ketiga perusahaan farmasi tersebut terbukti menggunakan bahan baku pelarut berupa propilen glikol dalam kegiatan produksinya. Bahan pelarut tersebut yang kemudian menyebabkan cemaran etilen glikol (EG) yang melebihi ambang batas aman pada berbagai obat sirop.

Kandungan EG yang melampaui ambang batas aman itu disebut sebagai faktor risiko terbesar dari munculnya penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia.

Berikut daftar lengkap 69 obat sirop yang ditarik oleh BPOM:

PT Afi Farma

  • Afibramol drop dengan kemasan dus, 1 botol @15 ml
  • Afibramol sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Afibramol Rasa Anggur sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Afibramol Rasa Apel sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Afibramol Rasa Jeruk sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Afibramol 250 sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Afibramol 160 sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Aficitrin sirop dengan kemasan dus, 12 botol plastik @10 ml
  • Ambroxol HCl sirop dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Antasida Doen suspensi dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Antasida Doen suspensi dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Broncoxin sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Cetrizine Hydrochloride sirop dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Cetrizine Hydrochloride sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Chloramphenicol Palmitate suspensi dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Coldys’s Jr suspensi dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Coldy’s Jr Forte suspensi dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Domino drops dengan kemasan dus, 1 botol @10 ml
  • Domino suspensi dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Domperidone drops dengan kemasan dus, 1 botol @10 ml
  • Domeperidone suspensi dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Ecomycetin suspensi dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Fumadryl sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Fumadryl sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Gastricid suspensi dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Ibuprofen suspensi dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Ibuprofen suspensi dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Obat Batuk Hitam sirop dengan kemasan botol plastik @100 ml
  • OBH Afi sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @125 ml
  • OBH Afi Lemon sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @100 ml
  • OBH Afi Mint sirop dengan kemasan botol plastik @100 ml
  • Paracetamol drops dengan kemasan dus, 1 botol @15 ml
  • Paracetamol Rasa Anggur sirop dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Paracetamol Rasa Anggur sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Paracetamol Rasa Apel sirop dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Paracetamol Rasa Apel sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Paracetamol Rasa Jeruk sirop dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Paracetamol Rasa Jeruk sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Paracetamol Rasa Mint sirop dengan kemasan dus, 1 botol @60 ml
  • Paracetamol Rasa Mint sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Paracetamol Rasa Strawberry sirop dengan kemasan botol plastik @60 ml
  • Paracetamol Rasa Strawberry sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Resproxol drops dengan kemasan dus, 1 botol @15 ml
  • Resproxol sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Vipcol sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @100 ml
  • Zinc Go sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Zinc Go Forte sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @100 ml
  • Zin Sulfate Monohydrate sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Zyleron sirop dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
Baca Juga :   Gempa Turki: Antara Repetisi Sejarah dan Tuduhan terhadap HAARP

PT Universal Pharmaceutical Industries

  • Antasida Doen suspensi dengan kemasan botol @60 ml
  • Fritillary and Almond Cough Mixture sirop dengan kemasan dus, 1 botol @100 ml
  • Glynasin sirop dengan kemasan dus, 1 botol @60 ml
  • New Mentasin sirop dengan kemasan dus, 1 botol @110 ml
  • New Mentasin sirop dengan kemasan dus, 1 botol @60 ml
  • Unibebi Cough Syrup dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Unibebi Cough Syrup Rasa Jeruk dengan kemasan dus, 1 botol plastik @60 ml
  • Unibebi Demam drops dengan kemasan dus, 1 botol @15 ml
  • Unibebi Demam sirop dengan kemasan dus, 1 botol @60 ml
  • Unidryl sirop dengan kemasan dus, botol @60 ml
  • Uniphenicol suspensi dengan kemasan dus, 1 botol @60 ml
  • Univxon sirop dengan kemasan dus, botol @15 ml
  • Uni OBH sirop dengan kemasan botol @100 ml
  • Uni OBH sirop dengan kemasan botol @300 ml

PT Yarindo Farmatama

  • Cetrizine HCl sirop dengan kemasan dus, 1 botol @60 ml
  • Dopepsa suspensi dengan kemasan dus, botol @100 ml
  • Flurin DMP sirop dengan kemasan dus, botol plastik @60 ml
  • Sucraflate suspensi dengan kemasan dus, 1 botol @100 ml
  • Tomaag Forte suspensi dengan kemasan dus, 1 botol @100 ml
  • Yarizine sirop dengan kemasan dus, 1 botol @60 ml
Baca Juga :   Gagal Ginjal setelah Minum Obat Sirup yang Dinyatakan Aman oleh BPOM

(Farhan | Toni)

Artikel Terkait

1 comment

Obat Sirup Aman dan Tak Aman Menurut BPOM, Simak Daftarnya – samudrafakta.com 6 Februari 2023 at 10:53

[…] Sementara itu, pada 18 Oktober 2022, BPOM juga menyatakan telah menarik 69 obat sirup yang dinyatakan tidak aman untuk dikonsumsi.  […]

Reply

Leave a Comment