samudrafakta.com

Kabupaten Lumajang Darurat Bencana 14 Hari Imbas Banjir Lahar Dingin Semeru

Banjir lahar di Lumajang, Jawa Timur. FOTO: SF/Agus S.
LUMAJANG–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, menggelar rapat koordinasi dan menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi selama 14 hari, pasca banjir lahar dingin dan longsor yang terjadi Kamis, 18 April 2024. Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Lumajang nomor 100.3.3.2/156/KEP/427.12/2024, Jumat 19 April 2024.

“Saat ini Pemerintah Kabupaten Lumajang menaikkan status dari Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi menjadi Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, dikutip dari laman Pemkab Lumajang, Sabtu (20/4/2024).

Pemerintah Kabupaten Lumajang telah membentuk Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) sesuai dengan SK Bupati Lumajang nomor 100.3.3.2/157/KEP/427.12/2024. Sistem itu memungkinkan koordinasi yang terpadu dan sistem komando yang efisien dalam masa tanggap darurat.

Lumajang diterjang banjir lahar dingin dan longsor akibat hujan pada Kamis 18 April 2024. Sedikitnya enam jembatan ruak dan dua warga meninggal akibat tanah longsor. Mereka adalah Bambang, laki-laki berusia 50 tahun, dan Ngatini, perempuan berusia 47 tahun. Keduanya merupakan warga Dusun Jurang Geger RT 14 RW 07, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Baca Juga :   Gunung Semeru Kembali Erupsi, Ini Daftar Jejak Letusannya Sejak Tahun 1881

Banjir lahar dingin dilaporkan telah surut per Jumat, 19 April 2024. Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyebut, total terdapat 495 keluarga terdampak banjir, kemudian lima hewan ternak mati, dan satu unit fasilitas umum berupa pemandian Tirtosari, rusak.

Banjir yang telah surut diikuti pengungsi yang telah kembali ke rumah masing-masing. BPBD sedang mendata rumah yang rusak akibat peristiwa itu.◼︎

Artikel Terkait

Leave a Comment