samudrafakta.com
Internasional

Israel Tiba-Tiba Batalkan Rencana Membalas Iran

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan membatalkan rencananya membalas Iran, Kamis (18/4/2024). FOTO: REUTERS
JAKARTA – Israel tiba-tiba membatalkan rencana membalas serangan yang dilancarkan Iran pada Sabtu (13/4/2024) akhir pekan lalu. Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel secara menggebu-gebu menyatakan bakal membalas serangan Teheran dan mengabaikan saran sekutu-sekutunya agar menahan diri.

Stasiun penyiaran publik Israel, Kan, melaporkan bahwa setelah berdiskusi dengan Presiden AS Joe Biden, Netanyahu memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana serangan balasan terhadap Iran yang telah diatur sebelumnya.

“Sensitivitas diplomatik ikut berperan,” kata seorang pejabat senior Israel yang tidak mau disebutkan namanya kepada Kan. Namun, dia menambahkan bahwa tetap akan ada respons terhadap serangan Iran, namun bentuknya akan berbeda dari rencana awal. 

Sementara itu, ABC News, mengutip tiga sumber Israel yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa setidaknya dalam dua malam seminggu terakhir Israel menyatakan bersiap membalas serangan, namun kemudian membatalkannya. 

Di antara berbagai kemungkinan reaksi yang dipertimbangkan oleh kabinet perang Israel adalah pilihan untuk menyerang proksi Iran di wilayah lain, atau melakukan serangan cyber, kata sumber tersebut kepada ABC News, Kamis (18/4/2024). 

Baca Juga :   Edan! Menteri Israel Ini Minta Ramadhan Dihapus agar Perang di Gaza Bisa Terus Berlangsung

Pada rapat kabinet pada Senin (15/4/2024), para pejabat Israel mempertimbangkan untuk memberikan izin kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) agar melakukan serangan terhadap Iran. ”Namun, untuk alasan operasional, memutuskan untuk tidak melanjutkannya,” kata dua pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, kepada Axios. 

Kelompok bersenjata yang didukung Iran di seluruh wilayah telah melakukan serangan sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023. Serangan gencar Teheran pada akhir pekan, yang merupakan serangan langsung pertamanya di tanah Israel, terjadi sebagai respons terhadap serangan mematikan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April. 

Washington dan Brussels telah berjanji untuk meningkatkan sanksi terhadap Iran. Sedangkan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, telah memperingatkan “respons yang keras” terhadap setiap terhadap Republik Islam. 

Menanggapi tekanan diplomatik, termasuk dari pendukung utama militer Washington, Netanyahu pada hari Rabu menegaskan Israel akan membuat keputusannya sendiri. “Dan melakukan apa yang diperlukan untuk mempertahankan diri,” katanya.◼︎

Artikel Terkait

Leave a Comment