samudrafakta.com

Ini Dia Spesies Ular Baru yang Ditemukan BRIN di Danau Towuti, Namanya Hypsiscopus Indonesiensis

Spesies ular air tawwar ditemukan tim peneliti BRIN di Danau Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Ular ini diberi nama Hypsiscopus indonesiensis. FOTO:BRIN
Spesies ular baru yang ditemukan oleh BRIN. (Dok. BRIN)

JAKARTA — Tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan satu spesies ular air bernama Hypsiscopus indonesiensis di kawasan Danau Towuti,  Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan yang dirilis akhir Januari 2024 lalu. Penemuan ular ini menggenapkan penemuan jumlah ular di Sulawesi yang semula 59 menjadi 60 spesies.

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, BRIN, Amir Hamidy mengungkapkan, pada tahun 1985 Den Bosch mencatat terdapat 55 jenis ular di Sulawesi. Dua puluh tahun kemudian yakni tahun 2005, De Lang & Vogel merevisi jumlah tersebut menjadi 52 spesies. Sejak saat itu, tujuh spesies ular baru berhasil diidentifikasi di Sulawesi. “Sehingga temuan baru ini menggenapkan jumlah ular darat di Sulawesi menjadi 60 spesies,” kata Amir Hamidy dilansir dari laman BRIN, Rabu (28/2/2024).

Studi molekuler spesies baru ini dilakukan tim peneliti BRIN tim dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Tanjungpura, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Amir menjelaskan, ular bewarna abu-abu kecoklatan tersebut memiliki ekor yang pipih secara lateral. Ular ini memiliki jumlah baris sisik yang lebih banyak di bagian tengah tubuh, jumlah sisik ventral yang lebih banyak, jumlah sisik ekor yang lebih sedikit, dan pola warna yang khas (blirik) dibandingan jenis Hypsiscopus lain.

“Ada cerita menarik dari temuan H. indonesiensis ini. Spesimen ular ini berasal dari enam spesimen yang dikoleksi pada tahun 2003 dan satu spesimen pada tahun 2019. Jika dilihat rentang waktunya cukup jauh sekitar 16 tahun. Mengapa proses identifikasinya tertunda? Karena jumlah spesimen masih terbatas,” kenang Amir.

Ia melanjutkan, setelah tahun 2019, sivitas LIPI (pada saat itu) membawa spesimen segar dari Danau Towuti yang sangat membantu proses identifikasi karakter diagnostik menjadi lebih valid. Akhirnya temuan tersebut dipublikasikan pada jurnal Treubia Volume 50 Nomor 1 tahun 2023.

“Jika dilihat dari karekter fisiknya, ular endemik Sulawesi ini popularnya disebut ular air ekor pipih. Kelompok genus ini hidup diperairan tawar dan memangsa ikan kecil, anak katak dan kepiting,” kata Amir.

Menurut dia, apabila diilihat dari panjang tubuhnya, ular air tawar ini pun relatif kecil, yakni kurang dari 1meter (>700mm) dan hanya tersebar di Danau Towuti. Alhasil ular ini memiliki tingkat endemisitas yang lebih tinggi dibandingkan H. matannensis. “Oleh karena itu studi lebih lanjut mengenai populasi dan sebarannya diperlukan untuk mengevaluasi status konservasinya,” imbuhnya.

Leave a Comment