samudrafakta.com

Ilmuwan Korsel Padukan Beras dan Daging, Jadi Nasi yang Enak Dimakan Tanpa Lauk

Ilustrasi nasi dengan latar belakang bendera Korsel. Ilmuwan Korsel mengeklaim berhasil menemukan nasi hibrida, yaitu nasi dari beras yang dipadukan dengan zat-zat yang ada dalam daging. (Canva)
JAKARTA—Ilmuwan Korea Selatan menemukan jenis pangan hibrida baru, yang mereka sebut beras ‘berdaging’. Beras ini disebut mengandung protein tinggi, terjangkau, serta ramah lingkungan. Nasi tersebut dikemas dengan otot sapi dan sel lemak yang dikembangkan di laboratorium.

Dikutip dari BBC, Rabu (13/3/2024), para peneliti dari Universitas Yonsei, Korsel, mengatakan jika makanan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai “bantuan kelaparan, ransum militer, atau bahkan makanan luar angkasa” di masa depan. Makanan ini diklaim memiliki 8 persen lebih banyak protein dan 7 persen lebih banyak lemak dari nasi biasa.

Nasi ‘daging sapi’ ini dibuat dengan memasukkan sel induk otot dan lemak dari sapi ke dalam butiran beras, lalu membiarkannya tumbuh di cawan petri. 

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Matter, peneliti menjelaskan bahwa proses yang mereka kerjakan serupa dengan yang digunakan untuk membuat produk yang sudah dijual di Singapura, yaitu daging hasil budidaya yang ditanam dalam protein nabati bertekstur (TVP) berbahan dasar kedelai.

Peningkatan nutrisi pada nasi daging sapi mereka, menurut para ilmuan itu, saat ini juga masih kecil. Namun demikian, para peneliti dari Departemen Teknik Kimia dan Biomolekuler Universitas Yonsei mengatakan bahwa dengan optimalisasi lebih lanjut, bakal lebih banyak sel dan lebih banyak protein yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga :   Rompi 256 Elektroda, Penemuan Baru untuk Menganalisa Gangguan Irama Jantung Sejak Dini

Beras hibrida ini mengandung 3.890 miligram protein dan 150 miligram lemak per 100 gram—hanya 310 miligram lebih banyak protein dan 10 miligram lebih banyak lemak dibandingkan beras standar.

“Meski butiran beras hibrida masih memiliki kandungan protein yang lebih rendah dibandingkan daging sapi, namun kemajuan teknologi yang dapat meningkatkan kapasitas sel butiran beras niscaya akan meningkatkan kandungan nutrisi pada beras hibrida,” ujar para peneliti dalam makalahnya.

Para ilmuwan juga percaya produk tersebut dapat dikomersialkan dengan biaya murah, serta menjanjikan jangka waktu yang singkat untuk meningkatkan nutrisi melalui budidaya.◼︎

Artikel Terkait

Leave a Comment