samudrafakta.com

Firli Bahuri Rajin Temui Pejabat yang Berurusan dengan KPK  

Firli dan TGB

Pada tahun 2018, ketika Firli masih menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK, dia menemui Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, ketika pejabat yang akrab disapa TGB tersebut sedang berurusan dengan KPK. TGB diperiksa sebagai saksi oleh KPK terkait dugaan korupsi divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara pada 2 Mei 2018. 

Firli dan TGB bertemu pada Sabtu, 12 Mei 2018, dalam acara harlah ke-84 Gerakan Pemuda Ansor dan peluncuran program penanaman 100 ribu hektare jagung di Bonder, Lombok Tengah. Firli datang ke acara itu tanpa surat tugas dan menggunakan uang pribadi.

Menurut Penasihat KPK Muhammad Tsani Annafari—sebagaimana pernyataannya pada 11 September 2019—dalam pertemuan itu TGB dan Firli duduk di barisan yang sama. Mereka berbincang cukup akrab. “Kemudian F memberikan pidato sebagai penutup acara, di mana panitia menyebutkan sebagai Deputi Penindakan KPK,” kata Tsani.

Keesokan harinya, Minggu, 13 Mei 2018, Firli kembali bertemu dengan TGB dalam acara bermain tenis yang diselenggarakan Komando Rayon Militer 162. Dalam pertemuan itu Firli duduk berdampingan dan bicara dengan TGB. Kedekatan antara Firli dan TGB juga tampak ketika Firli menggendong anak TGB.

Baca Juga :   Jokowi Berhentikan Sementara Firli Bahuri
Firli dan TGB usai bermain tenis bersama pada 13 Mei 2018. (Dok. Ist.)

Pertemuan ini sempat disinggung oleh panitia seleksi saat Firli mengikuti uji publik calon pimpinan KPK pada September 2023. Di hadapan panitia, Firli mengakui pertemuan tersebut. Namun, kata dia pertemuan itu terjadi ketika dia mengikuti acara serah-terima jabatan Korem setempat. Menurut Firli, kedatangannya ke acara itu sudah diketahui pimpinan KPK. “Saya tidak melanggar kode etik,” kata dia.

Firli, kepada pengawas internal ketika ia diperiksa, mengatakan pertemuannya dengan TGB terjadi tanpa sengaja. “Dalam video tidak terlihat upaya F untuk menghindar dari situasi pertemuan,” kata Tsani.

Akan tetapi, menurut Tsani, pertemuan yang dijelaskan Firli adalah pertemuan yang berbeda dengan yang ditelisik Direktorat Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK. Pasalnya, acara sertijab Korem setempat berlangsung pada April 2018, sementara pertemuan yang ditelisik PIPM berlangsung pada Mei 2018.

Namun demikian, pada akhirnya Firli tetap terpilih sebagai Ketua KPK. Dan dalam jabatannya sebagai orang nomor satu di Komisi Antirasuah itu, dia menemui Lukas Enembe dan Syahrul Yasin Limpo, dua pejabat yang sama-sama sedang berurusan dengan KPK.

Baca Juga :   Legislator PPP Wanti-wanti soal Kuota Tambahan Haji 2024, Jangan Sampai Bermasalah dan Diusut KPK atau Kejagung RI

mg-02

Artikel Terkait

Leave a Comment