samudrafakta.com

Dunia Automotif Gempar, Daihatsu Akui Terlibat Skandal Pemalsuan Data Safety Test Kendaraan selama 30 Tahun

Daihatsu mengidentifikasi pintu yang bisa menjadi sulit dibuka dari luar setelah kecelakaan sebagai masalah keamanan utama, meskipun belum ada laporan cedera terkait hal itu. Termasuk dalam 64 model adalah kendaraan yang diproduksi oleh Daihatsu di bawah kontrak untuk Toyota, Mazda, dan Subaru.

Produksi di pabrik-pabriknya di seluruh Jepang saat ini akan ditangguhkan hingga setidaknya akhir Januari, yang memengaruhi 9.000 pekerja dan lebih dari 8.000 pemasok. Daihatsu memproduksi sekitar 870 ribu kendaraan di Jepang tahun lalu, dengan rantai pasokan senilai sekitar 2,2 triliun yen (USD15 miliar).

Daihatsu, yang didirikan di Osaka pada tahun 1907 dan diambil alih oleh Toyota pada tahun 1967, saat ini sedang bernegosiasi dengan serikat pekerja dan pemasok mengenai kompensasi sementara produksi tetap ditangguhkan.

Meskipun mobil Jepang dikenal karena keamanan dan keandalannya, industri ini telah dilanda banyak skandal selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2004, Mitsubishi Motors mengakui bahwa sebenarnya telah menutupi cacat pada kendaraannya sejak tahun 1977, setelah sebagian mengakui masalah tersebut sejak empat tahun sebelumnya. Masalah serupa kemudian muncul di anak perusahaannya, Fuso Truck and Bus, dalam apa yang menjadi salah satu skandal perusahaan terburuk di Jepang. Nissan, Suzuki, Mazda, Subaru dan Yamaha Motors semuanya terlibat dalam inspeksi dan skandal perusakan data antara 2017 dan 2018.

Leave a Comment