samudrafakta.com

Duet Marzuki – Risma Diprediksi Bisa Menjadi Pesaing Berat Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar (kiri) dan Mensos sekaligus mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) berpotensi menjadi duet yang bakal menjadi lawan berat petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dalam Pilgub Jatim 2024. FOTO: Istimewa

Jika mengacu pada hasil survei Indopol, elektabilitas Khofifah berada di angka 28,17 persen, dan angka tersebut dinilai tidak berada dalam zona aman.

“Tidak aman, atau dengan kata lain, sangat terbuka peluang untuk dikalahkan jika harus head to head dengan figur yang punya basis kultural kuat di Jawa Timur,” ujar Fauzin, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (24/5/2024).

Figur yang dimaksud Fauzin, misalnya, Marzuki Mustamar. Marzuki kemungkinan digadang-gadang oleh PKB karena secara basis kultural, kekuatannya di Jatim sudah tidak diragukan–terutama di kalangan warga Nahdlatul Ulama. Fauzin pun menilai peluang Marzuki makin besar bila dipasangkan dengan kader atau calon yang diusung PDI Perjuangan, seperti Risma atau Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

“Maka, ketika pasangan Kiai Marzuki dengan Risma atau kader PDI Perjuangan lainnya benar-benar terwujud, tentu itu ancaman serius bagi pasangan petahana,” tutur Fauzin.

Dia juga mengatakan bahwa sosok Kiai Marzuki sebagai salah satu ulama kondang di Jatim, merupakan modal politik yang bagus.

Baca Juga :   Cak Imin Mengaku Tak Tertarik 'Nyagub' di Jatim, Gerindra Siapkan Pendamping Khofifah untuk Geser Emil Dardak

Sebab, katanya, di antara kriteria figur yang diharapkan oleh masyarakat Jatim menjadi gubernur, sebagaimana hasil survei Indopol, yaitu seorang tokoh atau ulama (11,59 persen).

Angka itu terbesar kedua setelah figur dengan latar belakang sudah pernah menjadi kepala daerah atau calon petahana, yang angkanya sebesar 33,41 persen.

Di sisi yang lain, kinerja Khofifah sebagai Gubernur sendiri mendapatkan apresiasi positif dari warga Jawa Timur, yang terlihat dari angka kepuasan atas kinerjanya yang berada di angka 87,2 persen pada survei Indopol periode Januari 2024.

Namun, Fauzin menyebut hal itu sebagai anomali, karena tingkat kepuasan masyarakat terhadap Khofifah mencapai 87,2 persen,  namun angka tersebut tidak linier dengan elektabilitasnya yang hanya 28,17 persen.

“Mungkin publik Jawa Timur ingin menyatakan terima kasih kepada Khofifah yang telah mengabdi selama satu periode, tetapi kepercayaan warga Jawa Timur tidak untuk melanjutkan periode keduanya,” tutur Fauzin.♦

Artikel Terkait

Leave a Comment