samudrafakta.com

Capres-Cawapres Berebut Suara Kaum Perempuan, Program Siapa Paling Masuk Akal?

Prabowo-Gibran: Program Ketahanan Keluarga Untuk Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan Hingga Kesehatan Mental Perempuan

Pasangan Prabowo-Gibran hadir dengan visi Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045. Mereka punya misi bertajuk “Delapan Misi Asta Cita”.

Isu kesetaraan gender dan penguatan perempuan disebutkan dalam dokumen misi Asta Cita nomor 4 poin 10. Prabowo-Gibran menilai, dengan mendorong kebijakan dan inisiatif yang melindungi hak-hak perempuan dan kaum penyandang disabilitas, pemerintah dapat meniadakan diskriminasi gender dalam berkontribusi penuh terhadap pembangunan negara.

Menurut pasangan ini, pemerintah juga perlu lebih intensif memberikan perlindungan yang cukup untuk tumbuh kembang anak-anak, termasuk kecukupan gizi. Kendati demikian, Prabowo-Gibran tak menyebutkan indikator pencapaian untuk program ini. Mereka hanya berkomitmen untuk memastikan kebijakan bersifat inklusif, berperspektif gender, serta memprioritaskan upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Menurut salah satu Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, pasangan nomor urut dua ini akan memperbanyak dan meningkatkan keterwakilan perempuan baik di sektor politik dan ekonomi.

Putri Hasjim Djojohadikusumo tersebut juga mengkritisi pihak-pihak yang menilai kaum perempuan selama ini hanya sebagai objek. Dia juga menjelaskan jika perempuan memiliki kontribusi nyata sebagai pelaku UMKM terbanyak. Sebagai contoh pada sektor ekonomi kreatif, katanya, perempuan bisa hadir di berbagai lini. Selain itu, pada sektor ekonomi hijau, petani juga banyak dari kaum perempuan.

Baca Juga :   Peta Politik Bisa Berubah Drastis Gegara Cak Imin

“Maka ketika ada yang memposisikan isu perempuan hanya di isu tertentu, seperti kesehatan dan kekerasan terhadap perempuan saja, atau bahwa perempuan diposisikan sebagai objek, menurut kami itu cara pandang yang keliru,” katanya.

Sementara di sektor ekonomi biru, menurut Rahayu Saraswati, perempuan juga banyak terlibat sebagai pembudidaya ikan, rumput laut, dan lainnya di Indonesia. “Kita bicara teknologi, kita juga bicara peluang perempuan sebagai pekerja dan pemimpin di bidang tersebut. Kita bicara SDM di sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, pasti bicara tentang perempuan juga di bidang-bidang tersebut,” ujarnya.

Terkait isu kekerasan terhadap perempuan, menurut Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Imanuel Cahyadi, dalam Asta Cita 1 terdapat program kerja yang memperkuat perlindungan perempuan dan anak, serta memperkuat penegakan hukum sebagai upaya preventif.

Ia menjelaskan pentingnya pembangunan kesejahteraan keluarga bagi Prabowo-Gibran, supaya tidak lagi muncul masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan keluarga. “Kami menekankan langkah preventif dengan membangun kesejahteraan ekonomi keluarga, dengan lapangan pekerjaan makin dibuka luas,” katanya.

Baca Juga :   PRANK

Artikel Terkait

Leave a Comment