PEKALONGAN — Pekalongan, Jawa Tengah gempar. Seorang anak kecil berinisial K (10), ditemukan bunuh diri di dalam kamarnya. Bocah kelas 5 sekolah dasar di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah itu nekat gantung diri setelah telepon genggam miliknya disita oleh orang tuanya.
K ditemukan sang ibu dalam kondisi tewas di kamar dengan menggunakan kain selendang yang diikatkan pada jendela kamar, Rabu (22/11/2023). Kabar menyedihkan ini diunggah kembali oleh akun X @kegblgnunfaedh.
Bagaimana sebaiknya mengendalikan anak yang kecanduan ponsel? Hindustantimes pernah merilis 7 cara ampuh mengurangi anak kecanduan ponsel.
1. Mengakui Kecanduan Ponsel: Salah satu tanda yang jelas dari kecanduan smartphone pada anak-anak adalah meningkatnya amarah dan tantrum terkait dengan kehilangan akses ke ponsel atau tablet. Langkah pertama untuk menghentikan kecanduan smartphone pada anak-anak adalah mengenali gejalanya. Menutup mata mungkin lebih berbahaya daripada mengakui kecanduan itu ada dan merancang cara untuk mengatasinya.
2. Mendidik anak-anak tentang efek samping dari terlalu banyak waktu melihat layar Smartphone: Anda mungkin ingin menyita smartphone dari anak Anda setiap kali keasyikan bermain sepanjang waktu. Menetapkan aturan tanpa menjelaskan alasan di baliknya jarang memiliki efek yang diinginkan. Sebelum menetapkan aturan waktu melihat layar smartphone di rumah, jelaskan kepada anak Anda efek negatif dari terlalu banyak melihat layar smartphone.
3. Atur batas waktu layar: Tetapkan batas harian jumlah waktu anak Anda dapat menggunakan smartphone. Menetapkan rutinitas telah terbukti menjadi strategi yang bagus untuk membuat anak-anak mematuhi aturan dan juga mengurangi beberapa stres. Anak-anak di bawah usia 18 bulan dianjurkan tidak boleh terpapar layar. Anak-anak berusia antara 18-24 bulan dapat secara singkat terpapar layar ponsel di bawah pengawasan orang tua. Anak-anak antara 2 sampai 5 tahun harus diizinkan waktu melihat layar ponsel tidak lebih dari satu jam per hari. Untuk anak-anak di atas 6 tahun, orang tua dapat memutuskan batas waktu yang sesuai sambil memastikan bahwa anak memiliki banyak kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan lain dan kebiasaan tidur yang sehat.
