WhatsApp resmi menguji coba iklan dalam aplikasinya melalui versi beta Android 2.25.21.11. Format baru ini muncul di tab “Pembaruan” dan disebut-sebut tetap menjaga privasi pengguna.
__________
Untuk pertama kalinya sejak diluncurkan, WhatsApp mulai menyisipkan iklan di dalam aplikasinya. Uji coba ini dilakukan pada pengguna Android beta versi 2.25.21.11, yang melaporkan kemunculan banner iklan di tab “Pembaruan” (Updates). Dua format iklan baru diperkenalkan: Status Ads dan Promoted Channels.
Dikutip dari Gizchina, Senin, 21 Juli 2025, WhatsApp menyatakan bahwa pendekatan ini tetap mengedepankan kenyamanan dan privasi. Iklan hanya muncul di ruang publik aplikasi, bukan pada area pribadi seperti obrolan, panggilan, atau grup.
Format pertama, Status Ads, ditampilkan dalam bentuk video vertikal singkat yang terselip di antara pembaruan status kontak. Iklan ini diberi label “Sponsored” dan dapat dilewati dengan mudah. Pengguna juga diberi opsi untuk memblokir merek tertentu jika merasa terganggu.
Format kedua, Promoted Channels, menyasar kreator konten, merek, dan figur publik. Channel yang dipromosikan akan tampil di direktori saluran agar lebih mudah ditemukan pengguna. Sama seperti Status Ads, konten promosi ini diberi label “Sponsored”.
WhatsApp menegaskan, iklan tidak akan mengganggu ruang personal pengguna. Pesan pribadi, grup, panggilan, dan komunitas tetap terlindungi oleh enkripsi end-to-end dan bebas dari intervensi iklan.
Selain itu, konten iklan tidak didasarkan pada isi percakapan atau status pengguna.
Langkah ini menandai upaya serius Meta, induk perusahaan WhatsApp, dalam memonetisasi salah satu platform pesan terbesar di dunia, tanpa mengorbankan kepercayaan pengguna terhadap privasi.
Namun, seperti biasa, respons publik akan menentukan apakah strategi ini bisa diterima secara luas atau justru menjadi bumerang.***





