samudrafakta.com

Serangan Kedua DBD Berisiko Lebih Berat, Kenali Gejalanya untuk Penanganan Dini

Ilustrasi nyamuk aedes aegepty, penyebar virus DBD. Serangan DBD kedua disebut lebih berat daripada serangan pertama. (Ilustrasi Canva)

Namun demikian, Anda juga tetap perlu waspada saat demam mulai turun. Waspada gejala DBD yang lebih parah seperti berikut ini:

  • Sakit perut parah,
  • Muntah terus-menerus,
  • Napas cepat,
  • Gusi atau hidung berdarah,
  • Kelelahan,
  • Gelisah,
  • Feses bercampur darah,
  • Sangat haus,
  • Kulit pucat dan dingin, dan
  • Tubuh lemas.

Serangan Kedua Lebih Berat

Dilansir dari Antara, dokter spesialis penyakit dalam Dr. dr. Soroy Lardo, Sp.PD, K.PTI, FINASIM mengatakan bahwa seseorang yang terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD) untuk kedua kalinya memiliki risiko yang lebih berat dibanding serangan pertama. Pernyataan Soroy ini sama seperti pernyataan Direktur RSUD Jombang Ma’murotus Sa’diyah.

“Jadi, DBD itu akan menjadi berat kalau serangan yang kedua, namanya infeksi sekunder,” kata Soroy, dalam taklimat media Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) tentang tata kelola integrasi DBD yang digelar daring, dan dipantau dari Jakarta, Selasa (27/2).

Soroy menambahkan, menurut sebuah penelitian, infeksi sekunder akan menimbulkan kompleks antibodi. “Jadi, antibodi yang terbentuk pada DBD yang pertama itu membentuk kompleks sehingga replikasi virus lebih tinggi,” katanya.

Baca Juga :   Perubahan Iklim Sebabkan DBD Meningkat, Benarkah?

Soroy juga menyampaikan bahwa pemantauan harian menjadi kunci dalam menangani DBD. Ketika trombosit pada tubuh turun di bawah 100.000 mikro liter, perawatan medis harus segera dilakukan.

Gejala klinis yang umumnya dialami penderita DBD antara lain timbulnya demam, nyeri di belakang mata, nyeri sendi, mual, muntah, dan muncul bintik merah pada kulit.

“Kalau sudah demikian maka kita memahami tahap-tahap dari perjalanan klinisnya, ada fase demam satu sampai tiga hari, lalu fase kritis tiga sampai enam hari dan fase pemulihan enam sampai 10 hari,” kata Soroy.

Penanganan yang baik pada fase kritis dapat memainkan peran kunci untuk mencegah komplikasi serius. Pada fase pemulihan, pasien umumnya direkomendasikan untuk beristirahat selama lima hari karena sisa virus masih ada dalam tubuh.

Soroy juga mengatakan pasien DBD terkadang masih merasa lemah dalam tiga minggu.◼︎

Artikel Terkait

Leave a Comment