samudrafakta.com

PCNU Kota Semarang Arahkan Warga Nahdliyin Pilih Prabowo-Gibran agar Menang Satu Putaran

SEMARANG—Dalam acara Sarasehan Kiai Aswaja Kota Semarang dengan tema “2 Kata Sami’na Wa Atha’na untuk Indonesia Maju”, yang diadakan pada Ahad malam (21/1/2024), Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang periode 2021-2026, KH. Hanief Ismail, memberikan instruksi kepada warga nahdliyin untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 14 Februari mendatang.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Qur’an An-Nasimiyah, Semarang, itu menyatakan, sikap ini diambil untuk mencegah terjadinya putaran kedua Pemilu Presiden. Menurut Hanif, putaran kedua perlu diantisipasi karena bakal menghabiskan anggaran puluhan triliun.

Ia pun meminta warga NU untuk menjaga keutuhan bangsa dan pengelolaan anggaran negara, maka dari itu Pilpres harus bisa digelar satu kali putaran.

“PBNU waktu itu mengatakan satu (putaran). Untuk mengamankan Pilpres bisa satu putaran saja. Jika dua putaran, negara akan menghabiskan anggaran Rp30 triliun,” tutur dia.

“Uang segitu kalau digunakan untuk pembangunan bangsa dan kesejahteraan bangsa akan sangat bermanfaat. Dari situlah PBNU ambil sikap harus membantu agar satu putaran sukses,” jelas dia.

Baca Juga :   Prabowo Subianto Lebaran Bareng Kapolri Listyo Sigit Prabowo 

Untuk itu, kata Hanif, pihaknya mengambil sikap mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres. Menurutnya, selain untuk menghemat anggaran, pilihan tersebut juga akan menyelamatkan bangsa dari kelompok-kelompok yang menyimpang.

Hanief menyebut bahwa instruksi mendukung Pilpres satu putaran itu ada setelah dia bersama pengurus lainnya dikumpulkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Januari 2024. PBNU waktu itu, menurut Hanif, menginstruksikan agar warga NU ikut berperan dalam menyelamatkan negara melalui Pilpres 2024.

“Dari PBNU menyampaikan amanatnya, yaitu dalam rangka menyelamatkan Bangsa Indonesia dari hal-hal yang tidak baik, maka dalam Pilpres yang akan datang menyuruh warga NU sama’an watoatan, memenuhi-menaati, dan mengikuti petunjuk PBNU ketika Pilpres yang akan datang,” ujar dia.

“Melihat perkembangan hasil survei ini, maka 02 memiliki nominasi tinggi. Maka, warga NU diminta memilih 02, supaya betul-betul terjadi satu putaran. Tidak dua kali, bahkan apalagi chaos nanti. Itulah yang dikhawatirkan, menurut PBNU,” kata dia.

“Menjaga negara jangan sampai terpecah-belah, menjaga agama juga seperti itu jangan sampai ada kelompok yang menyimpang,” ujar Hanief.

Baca Juga :   Hitung Pilpres Versi KPU Pukul 23.00 WIB: Prabowo-Gibran 56,68 Persen, Anies-Muhaimin 23,8 Persen, Ganjar-Mahfud 19,52 Persen

Ia juga menegaskan, instruksi ini bukan semata-mata untuk mengamankan suara paslon 02, melainkan untuk mengamankan bangsa dan negara.

“Iya jadi instruksi untuk mengamankan negara dan bangsa. Semata mata bukan amankan capres, amankan bangsa dan negara, supaya pilpres jangan jadi sarana terpecah-belahnya umat. Ini yang akan kita sosialisasikan. Yang hadir ini perwakilan pengurus NU di 16 kecamatan,” kata Hanief.

PWNU Jawa Tengah Membantah

Sementara itu, berbeda dengan PCNU Semarang, Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) menegaskan tidak ada arahan dari PBNU soal menangkan pasangan capres nomor urut dua, Prabowo-Gibran. Ketua PWNU Jateng Mohamad Muzamil membantah adanya instruksi tersebut.

Justru yang dia tahu, katanya, PBNU meminta pengurus mengundurkan diri jika menjadi tim sukses atau calon legislatif. “Surat edarannya ndak ada, yang ada surat edaran tentang larangan rangkap jabatan,” kata Mohamad Muzamil, dikutip dari Joglo Jateng, Senin (22/1/24).

Artikel Terkait

Leave a Comment