samudrafakta.com

Misteri Peta Piri Reis: Kuno namun Akurat, Jadi Petunjuk Keberadaan Atlantis?

Salah satu peta kuno, Piri Reis Map. (Wikipedia)
Piri Reis bukan peta kuno biasa. Dia menyimpan rahasia kartografi—atau ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi tentang pembuatan peta—yang luar biasa. Beberapa peneliti mengaitkan peta itu dengan Benua Atlantis yang hilang

Piri Reis memang peta kuno yang disusun pada zaman di mana teknologi belum secanggih sekarang, namun peta tersebut menunjukkan detail yang akurat terkait beberapa objek geografis, sehingga memunculkan kesan seolah-olah disusun menggunakan teknologi yang sudah sangat canggih.

Misalnya, peta ini sangat akurat menggambarkan Sungai Nil dan anak-anak sungainya. Peta Piri Reis juga berhasil menggambarkan garis pantai Amerika Selatan dengan presisi yang luar biasa, termasuk fitur geografisnya, seperti muara sungai dan tanjung.

Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa Peta Piri Reis disusun berdasarkan pengetahuan geografi yang mendalam—entah didukung teknologi apa.

Yang paling menarik dari Peta Piri Reis adalah, peta ini tak hanya memuat gambar daratan seperti yang kita kenal saat ini, tetapi juga gambar sebuah daratan besar di selatan Pulau Jawa, Indonesia, yang membentang ke barat hingga ke bagian selatan Afrika, sementara pada bagian timurnya tampak menyambung dengan daratan Indonesia di bagian timur (lihat gambar peta di foto utama).

Baca Juga :   Diperingati Setiap Tanggal 14 Agustus, Inilah Sejarah Lahirnya Pramuka di Indonesia
Misteri Daratan di Selatan Jawa dan Cara Penyusunan Peta

Peta kuno yang sangat detail ini disusun oleh Ahmed Muhiddin Piri, yang juga dikenal sebagai Piri Reis. Jadi, jelas, kan nama peta kuno ini diambil dari mana?

Ahmed Muhiddin Piri atau Piri Reis, dia adalah laksamana angkatan laut Kesultanan Ottoman yang menciptakan peta sangat akurat.(Skylife)

Dikutip dai National Geographic, Piri Reis adalah seorang laksamana angkatan laut Kesultanan Ottoman atau Ustmani Turki abad ke-16. Ia ahli di bidang navigasi, geografi, dan seorang kartografer.

Piri membuat petanya pada tahun 1513. Peta bikinannya pun menarik perhatian ilmuan—terutama ilmuan masa kini—lantaran menyertakan keterangan yang ‘berlebihan’ namun akurat.

Dalam peta yang dibuat di atas kulit rusa tersebut, Piri Reis menyertakan Kepulauan di Atlantik dan dunia Timur seperti Jepang. Sedangkan pada masa peta dibuat, wilayah tersebut belum dijelajah oleh Bangsa Eropa, termasuk Turki.

Teluk dan Pulau Djerba di Kitab-ı Bahriye (Buku Navigasi) Piri Reis, 1521.(Wkimedia)

Dari semua yang digambarkan Piri Reis dalam peta tersebut, yang paling menarik bagi sejarawan adalah adanya daratan besar yang membentang di selatan Pulau Jawa, Indonesia, hingga Afrika, di mana bagian timur daratan tersebut bertemu dengan daratan Indonesia.

Baca Juga :   16 Artefak yang Disinyalir Membuktikan Keberadaan Teknologi Tinggi pada Peradaban Jutaan Tahun Lalu

Memang, ilmuan masa kini menyepakati bahwa yang digambarkan oleh Piri Reis itu adalah Antartika. Yang menjadi pertanyaan, jika benar Antartika, bagaimana Piri Reis bisa tahu tentangnya, sementara dunia Barat—yang mengeklaim diri mereka sebagai penemu Antartika—baru menemukannya pada tahun 1773, melalui ekspedisi James Cook dari Inggris?

Apalagi Piri Reis, sebagaimana yang dia tulis dalam bukunya, Kitabi Bahriye atau Buku Bahari, mengaku tak pernah berlayar ke Atlantik. Peta yang dia buat, katanya, berdasarkan gabungan puluhan peta dari Arab, Yunani, Tiongkok, India, Portugis, dan Spanyol.

Terlepas dari petanya yang misterius, buku yang disusun Piri Reis berkontribusi besar pagi ilmu geografi dan navigasi di masa selanjutnya.

Piri Reis dihukum mati pada 1554 karena menolak mendukung Gubernur Basra dari Turki dalam pertarungan melawan Portugis di Teluk Persia.

Fragmen peta bagian Atlantik yang dibuat Piri Reis pada 1513. Bagian bawah ini memiliki dataran yang misteri, antara Antartika atau bagian lengkap dari Amerika Selatan belahan selatan.(Wkimedia)

Artikel Terkait

Leave a Comment