samudrafakta.com

Capres-Cawapres Berebut Suara Kaum Perempuan, Program Siapa Paling Masuk Akal?

Suara perempuan Indonesia sangat menggiurkan secara elektoral. Para kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Pilpres 2024 pun berlomba-lomba menjaring suara kaum Hawa.

Berdasarkan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Tingkat Nasional Pemilu Tahun 2024, dari total 204.807.222 pemilih, 102.588.719-nya merupakan kaum perempuan, sementara yang 102.218.503 laki-laki.

Secara kuantitatif, suara perempuan unggul sedikit dari segi jumlah.

Jika dilihat dari wilayah sebarannya, pemilih perempuan paling banyak berasal dari Jawa Barat, yakni 17,75 juta jiwa. Diikuti pemilih perempuan di Jawa Timur dan Jawa Tengah, masing-masing sebanyak 15,9 juta jiwa dan 14,17 juta jiwa.

Berikutnya ada 5,49 juta pemilih perempuan di Sumatera Utara. Serangkan 4,38 juta pemilih perempuan berada di Banten.

Karena itulah, suara dan kepentingan kaum perempuan perlu mendapat perhatian khusus dari pasangan calon (paslon) yang berkontestasi dalam Pemilihan Umum 2024.

Lalu, bagaimana strategi para kandidat untuk meraup suara kaum Hawa Indonesia? Dan program siapa yang paling masuk akal?

Baca Juga :   Demokrat Dukung Prabowo, SBY Nyatakan Siap “Turun Gunung” 
Anies-Cak Imin Akan Wujudkan Cuti Hamil, Melahirkan Plus Cuti Bagi Ayah

Pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin—yang menamakan diri mereka pasangan Amin—mengangkat visi Indonesia Adil Makmur untuk Semua dengan misi, bertajuk “Delapan Jalan Perubahan”. 

Dalam agenda misi nomor 2 tercantum tentang pengentasan kemiskinan dengan penciptaan lapangan kerja dan perwujudan upah berkeadilan. Untuk itu, pasangan ini mendorong kenaikan persentase minimal perempuan dalam setiap rekrutmen TNI dan Polri. Ini terkait kesempatan dan partisipasi perempuan dalam dunia kerja.

Dalam dokumen visi-misinya, pasangan Amin juga menulis bakal meningkatkan keikutsertaan perempuan Indonesia dalam politik luar negeri. Dokumen visi-misi itu juga mencantumkan program “Indonesia Ramah Ibu dan Anak” melalui penjaminan implementasi cuti hamil dan melahirkan untuk ibu, serta cuti bagi ayah, yang tertuang dalam agenda misi keenam. Bunyinya: “Memberikan perhatian penuh dan bantuan kepada ibu hamil, memastikan implementasi cuti hamil dan melahirkan untuk ibu, disertai dengan menghadirkan cuti bagi ayah.”

Pernyataan tersebut terkesan menyinggung perihal Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) yang pembahasannya tak mulus. Sebagai informasi, dalam RUU KIA terdapat poin mengenai tambahan cuti bagi ibu hamil dan melahirkan menjadi 6 bulan, serta cuti untuk pekerja lelaki yang istrinya melahirkan.

Baca Juga :   137 Petugas KPPS di Surabaya 'Tumbang' saat Bertugas

Namun, RUU itu tak lepas dari kritik, baik dari kalangan aktivis buruh perempuan dan Komnas Perempuan. Komnas, lewat pernyataan sikapnya, menyebut jika penerapan RUU ini membutuhkan alokasi anggaran yang cukup, dan mensyaratkan pengawasan yang ketat, mengingat banyaknya berbagai macam pelanggaran terhadap UU Ketenagakerjaan selama ini.

Anies – Cak Imin juga menyebut rencana menghadirkan tempat penitipan anak yang terjangkau serta membangun ruang laktasi di ruang publik. Paslon ini juga menyebut target untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui penguatan peran Posyandu dan Puskesmas, termasuk aktivasi bidan dan kader kesehatan.

Amin juga menjanjikan perlindungan bagi kaum ibu, termasuk dari tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Pasangan Anies – Cak Imin, dalam dokuman visi-misinya, menyebut bahwa mereka akan membuat layanan krisis terintegrasi, termasuk nomor layanan darurat 24 jam, Rumah Aman, visum, pengobatan dan layanan psikologis gratis, dan bantuan hukum gratis. Anies – Cak Imin juga menyatakan bakal menegakkan aturan pelaksana UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) untuk melindungi perempuan.

Baca Juga :   Kata Ketum PBNU, Pernyataan Gus Ipul soal Abu Bakar Ba'asyir Itu Pernyataan Pribadi

Artikel Terkait

Leave a Comment