Nada, doa, dan semangat pahlawan menggema dari Surabaya lewat Konser Bangsa Merdeka.
Dua musisi legendaris Tanah Air, BIP dan Iksan Skuter, siap mengguncang Kota Pahlawan. Mereka akan tampil dalam Konser “Bangsa Merdeka untuk Indonesia Raya” yang diinisiasi oleh Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) Indonesia. Gelaran ini menjadi bagian dari Tasyakuran Hari Pahlawan 2025 pada 9–10 November 2025 di Grand City Surabaya dan Balai Pemuda.
Konser “Bangsa Merdeka” bukan sekadar hiburan musik. Acara ini menjadi panggilan jiwa bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menyalakan kembali semangat cinta tanah air, persaudaraan, dan kemanusiaan. Lewat irama dan lirik perjuangan, para musisi ingin menyentuh kesadaran bangsa bahwa kemerdekaan sejati adalah kebebasan berkarya, bersatu, dan menjaga nilai-nilai luhur warisan pahlawan.
Pada hari pertama, Ahad (9/11), Grand City Surabaya akan menyaksikan dentuman musik perjuangan. BIP, band rock legendaris yang konsisten menyuarakan pesan moral, akan tampil sepanggung dengan Iksan Skuter, musisi rakyat yang sarat makna lirik. Selain konser, pengunjung juga dapat menikmati pameran lukisan dan foto perjalanan sejarah. Ada pula pameran produk unggulan daerah yang menampilkan karya kreatif anak bangsa dari berbagai penjuru nusantara.
Puncak acara berlangsung pada Senin (10/11) di Balai Pemuda, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional. Tasyakuran dan doa kebangsaan akan mengawali kegiatan. Acara berlanjut dengan Seminar Kebangsaan Nasional bertema “Membangkitkan Kesadaran Jiwa Kepahlawanan dalam Rangka Mempertahankan Kemerdekaan Bangsa Indonesia (17 Agustus 1945) dan Berdirinya Negara Republik Indonesia (18 Agustus 1945).”
Tiga narasumber nasional hadir dalam seminar ini. Mereka adalah sejarawan kebangsaan Prof. Dr. Anhar Gonggong; akademisi dan penulis Prof. Dr. Pribadi Wahyono; serta pakar komunikasi dan kebangsaan Ir. Edi Setiawan. R.M. Khusus Hartono, Ketua Harian Situs Persada Soekarno Kediri, akan memandu seminar tersebut.
K.H. Muhammad Muchtar Mujtaba Mu’thi, pemrakarsa PCTA Indonesia, akan menyampaikan pitutur luhur dan doa kebangsaan sebagai penanda puncak acara. Para Dewan Penyantun dan Tokoh Lintas Agama dari Dewan Jatidiri Bangsa Indonesia (DJP Indonesia) turut mendampingi.





