Viral Menkes Sarankan Sarapan 2 Telur, Dokter UI: Tidak Cukup untuk Gizi Seimbang

Ilustrasi telur rebus. - Canva
Pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin soal sarapan cukup dengan dua telur viral. Guru Besar FKUI menilai anjuran itu tidak ideal, karena tubuh tetap butuh karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral.

__________

Video Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menganjurkan masyarakat sarapan cukup dengan dua butir telur rebus menuai perdebatan. Dalam unggahan di akun Instagramnya, Budi menyebut telur lebih baik dibanding sereal, nasi uduk, atau lontong sayur untuk mencegah lonjakan gula darah.

 

Namun, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Ari Fahrial Syam, menilai anjuran tersebut keliru jika disampaikan oleh seorang Menkes.

“Sungguh tidak tepat ketika beliau dalam anjuran tersebut menyampaikan sebagai seorang Menkes,” ujar Ari, Sabtu (20/9).

Menurutnya, sarapan ideal tetap harus mengikuti konsep gizi seimbang, yang mencakup karbohidrat, protein, serat, serta vitamin. “Kalau hanya dua telur saja, itu jelas tidak cukup, apalagi untuk anak sekolah atau pekerja yang butuh energi lebih,” kata Ari.

Ia menambahkan, menu seperti nasi uduk atau lontong sayur tetap bisa menjadi sarapan sehat, asalkan porsinya sesuai kebutuhan. Ari juga menegaskan orang dengan kadar kolesterol tinggi tidak dianjurkan mengonsumsi kuning telur.

Bagi anak-anak dan remaja, Ari menyarankan tambahan karbohidrat dari nasi, roti, atau kentang. “Dibanding tidak sarapan, dua telur lebih baik. Tapi kalau bicara gizi seimbang, tetap perlu ditambah sumber karbohidrat, serat, dan vitamin,” ucapnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *