4 Juli 2024
Update

Profil Delapan Tim Perempat Final Piala Eropa 2024: Prancis Siap Hadapi Portugal

Profil Delapan Tim Perempat Final Piala Eropa 2024: Inggris Siap Hadapi Swiss

Hajar Vietnam 5-0, Indonesia U-16 Raih Tempat Ketiga ASEAN U-16 Boys Championships 2024

PBNU Dinilai Bersembunyi di Balik Fikih, Mengabaikan Subtansi Persoalan Tambang 

Mantan Ketua Umum PBNU Berharap Pemberian IUP Ormas Keagamaan Bukan Basa-Basi dan Proyek ‘Cuci Piring’

Pakar Keamanan Siber Imbau Pemerintah Tak Percaya Begitu Saja dengan ‘Janji Manis’ Peretas PDNS

Duel Turki vs Austria Berakhir 2-1: Merih Demiral Dkk Melaju ke Perempat Final Piala Eropa

Hasil Rumania vs Belanda 0-3: Timnas Cabang Pusat Lawan Turki di Perempat Final Piala Eropa…

Rumania vs Belanda di Babak 16 Besar Piala Eropa 2024: Siapa yang Cetak Sejarah, Tricolorii…

Austria vs Turki Bertarung di Babak 16 Besar Piala Eropa 2024: Misi Balas Dendam atau…

Pemerintah ‘Mati Kutu’, Peretas PDNS Mengklaim Bakal Serahkan Kunci Data yang Diretas

Puluhan Layanan Publik Ini Terganggu Akibat Lumpuhnya PDNS, Akibatnya Bisa Fatal!

Pemerintah Bakal Atur Zonasi Larangan Penjualan Rokok, Pedagang Resah

Florawisata Santerra, Taman Bunga Instagramable di Malang

KontraS Catat Ada 641 Kasus Kekerasan yang Melibatkan Polisi

samudrafakta.com

Tarekat Cinta Tanah Air

TNI Beri Dukungan Konkret untuk Mempercepat Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa

Andreansyah Firdaus
KEDIRI | SAMUDRA FAKTA—Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia Merajut Nusantara Menuju Perdamaian Dunia di Situs Bung Karno, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri mendapat perhatian khusus dari Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI). Salah...

DHIBRA Gelar Santunan Nasional untuk Membangun Kejayaan Indonesia

Andreansyah Firdaus
JOMBANG | SAMUDRA FAKTA—Puluhan ribu anak yatim dan yatim piatu se-Indonesia mendapat berkah ketika Organisasi Dhilaal Berkat Rahmat Allah (DHIBRA)—sebuah organisasi sosial di bawah naungan Tarekat Shiddiqiyyah—membagikan Santunan Nasional yang dibagikan serentak di seluruh Tanah...

Kriteria Penerima Rumah Syukur Ditentukan secara Detail agar Program Tepat Sasaran

Andreansyah Firdaus
Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa (OPSHID FKYME) memastikan bahwa program Rumah Syukur Layak Huni bukan program “asal kasih”. Untuk menentukan penerima yang paling layak, ada perhitungannya. Sangat teliti dan detail. Semua dilakukan...

Rumah Syukur: 100 Persen Gratis, Material dan Desainnya Bukan ‘Kaleng-Kaleng’

Taufik Pramugianto
Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa (OPSHID FKYME) mengeklaim bahwa program Rumah Syukur mereka kerjakan serius dan optimal. Bantuan ini 100 persen gratis. Rumah dikerjakan hingga rampung sepenuhnya. Bukan hanya memberikan subsidi biaya...

Gotong Royong Pecahkan Rekor, Bangun 65 Rumah Serentak di Seluruh Indonesia

Taufik Pramugianto
Aplikasi semangat gotong-royong ternyata masih ada di Indonesia. Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa atau OPSHID FKYME—sebuah organisasi pemuda bentukan Tarekat Shiddiqiyyah Indonesia—membuktikannya. Dengan semangat gotong-royong, ribuan anggota OPSHID di seluruh Indonesia patungan...

Catatan Sejarah Membuktikan NKRI Lahir pada 18 Agustus 1945, Bukan 17 Agustus

Taufik Pramugianto
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah sebuah negara kepulauan besar yang diapit oleh dua benua dan dua samudra, dihuni jutaan penduduk yang heterogen, yang terbentuk pada 18 Agustus 1945–sehari setelah Sukarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan...

Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan Lahirnya NKRI adalah Dua Momen Berbeda yang Wajib Diperingati

Faried Wijdan
Jamak di Republik ini setiap tanggal 17 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Padahal, tradisi yang sudah berpuluh tahun diselenggarakan ini sebenarnya merupakan sebuah kekeliruan. Cacat sejarah. Sebab, sejarah jelas mencatat—melalui naskah Proklamasi...

Republik Indonesia Sedetik Pun Tak Pernah Dijajah!

Taufik Pramugianto
Sampai hari ini, masih banyak masyarakat dan warga negara Indonesia yang gagal memahami sejarah 17 Agustus 1945. Tanggal ini dipahami sebagai Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. Padahal, pada tanggal tersebut, NKRI belum terbentuk....