samudrafakta.com

Suam-Suam Kuku Relasi Menag Yaqut – PKB Menjelang Pemilu

JAKARTA | SAMUDRA FAKTA—Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan bakal akan mendisiplinkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas karena beberapa pernyataannya di muka publik dinilai kurang pantas. 

Menteri asal PKB  itu tercatat beberapa kali melontarkan pernyataan bernuansa politis dalam kapasitasnya sebagai Menag. Beberapa pengamat menilai jika pernyataan-pernyataan tersebut cenderung mendiskreditkan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden (bacapres-bacawapres) tertentu.

Pernyataan terbaru Yaqut, yang dinilai berbau politis, adalah ketika dia mengatakan agar tidak memilih pemimpin yang hanya pandai beretorika, bermulut manis, dan menjadikan agama sebagai kepentingan politik. 

“Harus lihat rekam jejaknya. Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng, itu dipilih. Jangan asal begitu,” kata Menag Yaqut ketika memberikan sambutan pada acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 29 September 2023.

Pernyataan ini pun memunculkan spekulasi publik yang menduga diarahkan kepada bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan yang berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Baca Juga :   Sikap PDIP antara ke Jokowi dan Prabowo Disebut Bakal Berbeda

Pernyataan Yaqut tersebut bukan yang pertama. Menurut catatan Samudra Fakta, selama bulan September 2023, setidaknya sudah dua kali dia mengeluarkan pernyataan bernuansa serupa dalam kapasitasnya sebagai Menteri Agama. 

Pada 13 September lalu, Yaqut mengeluarkan pernyataan yang juga dinilai berbau politis ketika menyebut “amin” adalah bidah. Dia menyampaikan pernyataan tersebut ketika memberi sambutan pada acara orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), di Gedung Balai Diklat Keagamaan Kemenag Jatim, Jl. Ketintang, Surabaya. Namun, dia mengklarifikasi bahwa pernyataannya itu hanya untuk bercanda.

Sebelumnya, pada 3 September 2023, Menag Yaqut mengeluarkan pernyataan meminta masyarakat agar tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan. Pernyataan tersebut disampaikan Menag Yaqut ketika memberikan sambutan dalam acara tablig akbar Idul Khotmi Nasional ke-231 Thoriqoh Tijaniyah di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat. Dan pernyataan serupa kembali dilontarkan Yaqut pada 29 September. 

Dengan demikian, selama bulan September 2023, Menag Yaqut tercatat 3 kali mengeluarkan pernyataan dengan nuansa serupa.

Baca Juga :   Jokowi Dukung Prabowo Sejak Awal

Maka dari itulah, PKB—partai di mana Menag Yaqut masih tercatat sebagai kader—berencana mendisiplinkan Yaqut. PKB Menilai pernyataannya membuat publik berspekulasi dan bingung.

“Kalau sebagai kader PKB , kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisiplinan. Publik tentu akan memberikan penilaian. Menurut saya itu yang lebih penting. Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung,” kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, dikutip Senin, 2 September 2023.

Artikel Terkait

1 comment

Menag Terbitkan Pedoman Ceramah: Kebijakan yang Dinilai Berlebihan – samudrafakta.com 7 Oktober 2023 at 09:03

[…] justru menyinggung Menag Yaqut Cholil Qoumas yang dalam beberapa kesempatan justru berbicara politik praktis di hadapan orang banyak. Termasuk pernyataan yang mengatakan terkait “amin” dan […]

Reply

Leave a Comment