JAKARTA—Sebagaimana yang diyakini banyak orang, Presiden Rusia Vladimir Putin benar-benar menang lagi di Pemilu Presiden (Pilpres) Rusia yang digelar 15 – 17 Maret. Menangnya telak lagi: 87 persen lebih!
Hasil awal penghitungan menunjukan bahwa pria 71 tahun itu bakal menjabat kembali sebagai Presiden Rusia untuk masa jabatan kelimanya enam tahun ke depan. Dikutip Reuters, Senin (18/3/2024), Putin dapat suara 87,8 persen. Perolehan ini merupakan hasil tertinggi dalam sejarah Rusia pasca-Uni Soviet runtuh.
Keterpilihan Putin kali ini pun memungkinkan dia menyalip Joseph Stalin sebagai pemimpin terlama di negeri itu—yang memimpin hingga 30 tahun.
Putin menjabat Presiden Rusia menggantikan Boris Yeltsin sejak tahun 2000. Dia menjabat dua periode hingga 2008. Ketika itu satu periode jabatan Presiden Rusia adalah empat tahun. Pada 2008, dia ‘break’ satu periode dengan karena terhalang konstitusi.
Di masa ‘cuti’ sebagai presiden, 2008-2012, Putin menjabat Perdana Menter (PM). Presidennya Dmitry Medvedev. Kendati demikian, Putin tetap memegang kendali penuh atas Rusia, melebihi Medvedev.
Tahun 2012 Putin kembali terpilih sebagai Presiden. Mulai saat itu, jabatan presiden diperpanjang jadi enam tahun, bukan lagi empat tahun. Pemilu 2018 juga dimenangkan Putin dengan mudah. Begitu juga dengan Pilpres 2024 ini.
Dengan demikian, termasuk jabatan PM yang diemban Putin pada 2008 – 2012, maka hingga saat ini dia sudah berkuasa di Negeri Beruang Merah selama 24 tahun. Bila ditambah enam tahun jabatan ke depan, jadi 30 tahun.
Pada 2030 nanti, jika masih ada umur, Putin juga masih bisa ikut Pemilu. Bisa terpilih lagi. Jika benar kejadian, maka dia bakal menjabat hingga 36 tahun. Rekor Stalin pecah. Dan mengingat tingkat harapan hidup warga Rusia sebesar 71,54 tahun, Putin pun bisa jadi bakal jadi “presiden seumur hidup”.
