samudrafakta.com

Lailatul Qadar adalah ‘Bonus’ untuk Umat Nabi Muhammad yang Berumur Pendek

Ilustrasi malam Lailatul Qadar. SF
JAKARTA—Salah satu yang dirindukan umat Islam di bulan Ramadhan adalah Lailatul Qadar. Malam istimewa yang diyakini lebih baik daripada seribu bulan. Malam yang merupakan hadiah dari Allah Swt. untuk umat Nabi Muhammad Saw. yang ditakdirkan berumur pendek.

Umat Muslim di seluruh muka bumi meyakini bahwa Lailatul Qadar adalah malam di mana kitab suci Al-Quran diturunkan. Juga diyakini sebagai malam diturunkannya rahmat, malaikat, dan seluruh pembawa keberkahan dengan serentak.

Karenanya, umat Islam pun berlomba-lomba mengerjakan ritual ibadah dengan harapan agar bisa kian dekat dengan Allah Swt., terutama di malam-malam hitungan ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan. Biasanya umat Muslim membaca Al-Quran, berzikir, dan beriktikaf demi meraih cahaya suci Lailatul Qadar.

Menurut pandangan Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah,  KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, Lailatul Qadar merupakan bonus dari Allah untuk umat Nabi Muhammad yang umumnya berusia pendek. Maka dari itu, Gus Baha yakin jika semua Muslim bisa mendapatkan keberkahan malam istimewa tersebut, asal mampu menjaga diri dari perbuatan maksiat.

Baca Juga :   10 Menu Buka Puasa Sehat Ini Layak Dicoba: Ada Kurma, Pecel, hingga Nasi Merah

“Keyakinan saya, pokoknya dicari (Lailatul Qodar), yakinlah kamu pasti dapat,” ungkap Gus Baha, dilansir dari kanal Youtube Santri Gayeng, dilihat pada Sabtu (6/4/2024).

Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. FOTO: Istimewa

Gus Baha menjelaskan, keyakinan bahwa Lailatul Qadar merupakan bonus untuk umat Nabi Muhammad—karena itu umat Islam diyakini bisa mendapatkannya—muncul setelah dia mengkaji sebuah riwayat tentang Nabi Muhammad yang mengisahkan Nabi Nuh yang usianya mencapai 950 tahun. Nabi Muhammad juga menceritakan kisah nabi-nabi sebelumnya yang berusia ratusan tahun.

Maka dari itu, sebagaimana dijelaskan Gus Baha, Nabi Muhammad ‘resah’, karena jika dibandingkan usia Nabi Nuh dan kaumnya, bedanya jauh sekali. Usia umat Nabi Muhammad jauh lebih pendek. Lalu, bagaimana bisa beribadah sebagaimana umat Nabi Nuh?

“Terus ada keresahan (dari Nabi Muhammad), bagaimana dengan umatku yang usainya pendek? Terus Allah merespons keresahan Nabi dengan memberi bonus Lailatul Qodar yang setara dengan 1.000 bulan atau 83 tahun 4 bulan,” beber Gus Baha.

Artikel Terkait

Leave a Comment