DORTMUND – Kai Havertz dan Jamal Musiala menjadi pahlawan Jerman dengan gol-gol penting di babak kedua, memastikan kemenangan atas Denmark dan mengantarkan Jerman ke perempat final Piala Eropa 2024. Pertandingan penuh drama di Signal Iduna Park, Dortmund, ini menunjukkan kekuatan tim Jerman yang siap bersaing untuk meraih gelar juara Piala Eropa 2024.
Dalam suasana yang mendung di Dortmund, Jerman memulai pertandingan dengan agresif. Sundulan Nico Schlotterbeck nyaris membawa Jerman unggul, namun bola hanya melebar tipis. Joshua Kimmich dan Kai Havertz juga menguji ketangguhan kiper Denmark, Kasper Schmeichel. Namun, pertandingan harus dihentikan sementara pada menit ke-35 karena hujan disertai petir.
Setelah pertandingan dilanjutkan, Jerman terus menekan. Sundulan Kai Havertz berhasil dihentikan dengan baik oleh Schmeichel, sementara Manuel Neuer juga menunjukkan refleks luar biasa dengan menggagalkan peluang Rasmus Højlund.
Gol pembuka akhirnya tercipta pada menit ke-53 melalui penalti Kai Havertz setelah handball yang dilakukan oleh Joachim Andersen. Tak lama kemudian, Jamal Musiala menunjukkan kelasnya dengan mencetak gol kedua untuk Jerman, memastikan kemenangan dan tiket ke perempat final.
Pelatih Jerman, Julian Nagelsmann, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah kemenangan tersebut. “Itu adalah pertandingan yang liar! 20 menit pertama adalah yang terbaik di turnamen, kemudian badai petir, lalu kami mengira kami tertinggal dan kemudian kami unggul. Kai melakukannya dengan sangat baik dari titik penalti. Stadion banyak mendorong kami,” ujar Nagelsmann seperti dilansir dari laman UEFA.
Nagelsmann juga menjelaskan perubahan taktik yang dilakukan timnya. “Ketika kami beralih ke formasi tiga bek, situasinya jauh lebih stabil. Ada saat-saat di babak pertama di mana kami tidak stabil, dan Eriksen menemukan ruang. Kami jauh lebih baik setelah jeda, dan itu selalu bagus untuk menjaga clean sheet.”
Dalam pandangannya, perkembangan Jerman di turnamen ini sangat positif. “Itu bukanlah pertandingan yang mudah. Denmark melakukannya dengan sangat baik dan kami berada dalam fase pertandingan yang bagus [di awal]. Kami berusaha memaksakan sesuatu, mungkin terlalu berlebihan. Namun melalui kesulitan – seperti melawan Swiss – kami lolos, dengan bantuan dari penonton. Saya bangga dengan tim yang mulai menyadari betapa bagusnya mereka.”
