Keadilan Informasi bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Internasional

Euro-Med Monitor: Israel Hancurkan Sumber Air Bersih Warga Gaza

Israel Menggunakan 'Senjata Air' dalam Aksi Genosida Palestina. FOTO: euromedmonitor.org
GAZA — Euro-Mediterranean Human Rights Monitor (Euro-Med Monitor), sebuah organisasi hak asasi manusia internasional, baru-baru ini merilis laporan yang menyatakan bahwa Israel menggunakan air sebagai senjata di Gaza.

Euro-Med Monitor menuduh Israel sengaja mengurangi jumlah air yang tersedia bagi penduduk Gaza, menyebut tindakan ini sebagai bagian dari genosida yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

“Melalui penargetan sumber air dan pabrik desalinasi di Jalur Gaza secara terus-menerus, sistematis, dan meluas, Israel menggunakan air sebagai senjata melawan warga sipil Palestina,” kata Euro-Med Monitor dalam siaran persnya pada Sabtu (6/7).

Laporan tersebut menambahkan bahwa Israel secara sengaja mengurangi jumlah air minum yang tersedia bagi lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza, sebagai bagian dari upaya genosida yang dimulai sejak Oktober lalu. Temuan tim Euro-Med Monitor di lapangan menunjukkan bahwa pabrik desalinasi di lingkungan Al-Zeitoun, Kota Gaza, mengalami kerusakan signifikan akibat serangan langsung Israel.

Fasilitas ini, yang melayani setidaknya 50.000 orang, hancur setelah rudal Israel menembus beberapa lantai dan meledak di lantai dasar. Euro-Med Monitor juga melaporkan bahwa lebih dari 700 sumur dan pabrik desalinasi air telah hancur sejak perang dimulai.

Baca Juga :   18 Film tentang Perjuangan Rakyat Palestina yang Wajib Anda Tonton

Ketika suhu musim panas meningkat, penduduk Gaza menghadapi tantangan besar dalam mengakses air, menurut kelompok hak asasi manusia tersebut. Porsi air per kapita di Gaza anjlok hingga 97 persen akibat penghancuran infrastruktur air oleh Israel. Akibatnya, Gaza mengalami kekurangan air, dan sistem pembuangan limbah runtuh.

“Kurangnya air minum di Jalur Gaza menjadi masalah hidup dan mati. Penduduk terpaksa minum air dari sumur yang tidak bersih di tengah serangan militer Israel yang berlanjut dan kurangnya pasokan makanan, air, dan bahan bakar,” kata Euro-Med Monitor.

Euro-Med Monitor juga menyampaikan laporannya mengenai pelanggaran hak asasi manusia oleh tentara Israel dalam serangannya di Jalur Gaza kepada International Criminal Court (ICC) dan pelapor PBB pada Selasa, 26 Desember 2023.

Artikel Terkait

Leave a Comment