samudrafakta.com

Dulu Dilindungi Nabi Muhammad Saw., Kini Armenia Mengakui Negara Palestina

Armenia, negara dengan mayoritas penduduk beragama Nasrani, mengakui kemerdekaan Palestina. Pada masa lalu, Armenia pernah mendapatkan perlindungan dari umat Muslim di bawah perintah langsung Nabi Muhammad Saw. FOTO: Ilustrasi Samudra Fakta

Di dalam arsip itu terdapat salinan perjanjian-perjanjian yang dianggap berasal dari Nabi Muhammad dan Ali bin Abi Thalib. Dokumen-dokumen ini diterjemahkan dari bahasa Arab aslinya ke dalam bahasa Turki, Farsi, dan Armenia. Hal ini menunjukkan bahwa dokumen-dokumen tersebut dianggap absah oleh seluruh pemerintahan Muslim yang pernah menaungi komunitas Kristen Armenia.

Harboyan menjelaskan, Patriarkat Armenia didirikan di Yerusalem hampir 2.000 tahun yang lalu. Banyak orang Armenia yang berziarah ke Yerusalem setelah masuk Kristen pada awal abad ke-301. Mereka telah membangun sebagian dari Biara Sourp Hagop pada 420 Masehi. Pada abad keenam, orang-orang Armenia telah membangun 66 lembaga keagamaan di Yerusalem.

Plakat berisi dokumen perlindungan Muslim terhadap umat Kristen Armenia. FOTO: Public Domains

Pada 626 Masehi , Patriark Armenia Abraham I dari Yerusalem melihat kebangkitan kekuatan Muslim dari Arabia. Ia kemudian berangkat ke Madinah dengan delegasi 40 orang terkemuka Armenia untuk bertemu dengan Nabi Muhammad dengan tujuan mendapatkan perlindungannya. Sejarawan mengira-ngira bahwa bisa jadi rombongan itu ke Madinah bersama kaum Kristen dari Najran.

Harboyan melaporkan bahwa Nabi telah menyambut para tamu Armenia dengan rasa hormat, dan kebaikan, serta mendengarkan saran Patriark Abraham I. Delegasi Armenia menyatakan ketundukannya kepada Nabi Muhammad, kesiapan untuk bekerja sama dengannya, dan meminta perlindungannya.

Baca Juga :   Mahkamah Internasional Hanya Perintahkan Penghentian Genosida Israel terhadap Palestina, Tidak Untuk Gencatan Senjata

Di akhir pertemuan, Nabi Muhammad Saw. mengeluarkan ketetapan.

“Saya, Muhammad bin Abdullah, nabi dan hamba Allah. Saya memberi hormat kepada Patriark Abraham, saya menghormati dia dan semua uskup agung, uskup, dan imam di Yerusalem, Damaskus, dan wilayah Arab; dengan kata lain, orang-orang yang tunduk pada Yerusalem, seperti orang Etiopia, Koptik, dan Asiria. Saya menjamin keamanan biara, gereja, pusat pendidikan, properti dan tanah mereka.

Saya, Nabi Muhammad, dengan kesaksian Allah, dan 30 orang di sekitar saya, saya memberikan perlindungan dan perlindungan saya, dan saya memberikan restu saya kepada gereja-gereja Armenia, di manapun mereka berada, di seluruh Yerusalem, Makam Suci Kristus, Sirp Gereja Hagop, Gereja Betlehem, semua rumah doa, biara, jalan Golgota, dan tempat suci. Saya juga mengamankan dan memastikan bahwa perlindungan saya juga meliputi bukit-bukit, lembah-lembah Kristen, dan lembaga-lembaga penghasil pendapatan Kristen. Saya nyatakan semua ini atas nama saya sebagai Nabi dan atas nama umat Islam.”

Nabi Muhammad menginstruksikan penerusnya untuk menghormati keputusannya dan melaksanakannya secara detail. Hadir dalam pertemuan itu adalah Umar bin Khattab yang menjadi salah satu penerus Nabi dan mengeluarkan ketetapan serupa yang mengukuhkan ketetapan Nabi.*

Baca Juga :   Prancis Siap Akui Palestina, Macron: Dilakukan pada Saat yang Tepat

 

 

 

Artikel Terkait

Leave a Comment