BNPT meminta para orang tua, terutama ibu, memperketat pengawasan aktivitas anak di dunia digital. Paham radikal kini disusupkan lewat game online seperti Roblox.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap penyebaran paham radikal di dunia digital, termasuk melalui permainan daring (game online). Salah satu platform yang disebut menjadi sarana penyusupan ialah Roblox.
“Sekarang sudah ada upaya sistematis dari kelompok berpaham radikal untuk merekrut anak-anak muda lewat game online,” kata Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayor Jenderal TNI Sudaryanto, Kamis (9/10).
Peringatan itu disampaikan dalam Dialog Kebangsaan Bersama Ormas dan Tokoh Perempuan Dalam Rangka Meningkatkan Toleransi dan Moderasi Beragama di Asrama Haji Padang, Sumatera Barat, Rabu (8/10).
Sudaryanto menjelaskan, modusnya berawal dari pertemanan di dunia game. Anak-anak diajak bergabung dalam grup komunitas pemain, lalu digiring ke grup WhatsApp atau Telegram tempat penyebaran narasi intoleran dan radikal dimulai.
“Dari bermain, anak-anak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Setelah tertarik, mereka digiring ke grup tertentu, di mana mulai diberikan pemahaman intoleran dan radikal,” ujarnya.
Ia menilai, banyak orang tua dan anak tidak sadar sedang diarahkan ke hal berbahaya. Karena itu, pengawasan orang tua sangat dibutuhkan. “BNPT tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh kolaborasi lintas pihak, dan semua itu dimulai dari rumah, dari peran ibu,” tegas Sudaryanto.
Meski belum ada aksi terorisme besar di Indonesia, BNPT mengingatkan bahwa ancaman radikalisme tetap nyata dan memerlukan kewaspadaan bersama.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, pemerintah meminta Roblox mematuhi regulasi perlindungan anak di ruang digital sesuai PP Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas). Pemerintah juga mendorong Roblox membuka kantor perwakilan di Indonesia.
Pada September 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) membatalkan rencana pemblokiran setelah Roblox menyatakan komitmennya untuk mematuhi aturan dan bekerja sama dengan Indonesia Game Rating System (IGRS).
Dalam surat resminya kepada Menkomdigi Meutya Hafid, perusahaan itu berjanji melindungi anak-anak di ruang digital serta melaporkan kontribusinya terhadap pertumbuhan pengembang lokal di Indonesia.***