samudrafakta.com

THGB Menumbuhkan Cinta Tanah Air [1]: Wajib Kumandangkan Indonesia Raya 3 Stanza sebelum Memulai Pelajaran

Murid-murid THGB diajarkan untuk mencintai Tanah Air Indonesia dengan cara yang menggembirakan. FOTO: Dok. Opshidmedia

Awalnya Kiai Mukhtar mendirikan THGB untuk sekolah putra-putri warga Tarikat Shiddiqiyyah. Namun, pada perkembangannya, ternyata peminat lembaga pendidikan khusus ini makin membeludak, termasuk dari masyarakat umum yang bukan warga Shiddiqiyya. Akhirnya THGB dibuka untuk umum.

THGB berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 7.242 m2  di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang. Total luas bangunannya saat ini, Mei 2024, kurang lebih 1.518 m2. Fasilitas yang tersedia antara lain ruang belajar mengajar, ruang guru, perpustakaan, unit kesehatan sekolah (UKS), lapangan olahraga, musala, masjid, asrama putra, asrama putri, ruang komputer, dan kantin.

Dikutip dari data bagian tata usaha (TU) THGB, sekolah ini makin berkembang dari tahun ke tahun, baik dari segi bangunan maupun dari jumlah muridnya. Pada tahun 2024/1445 H ini, tercatat ada kurang lebih 1.000 murid di THGB, yang berasal dari berbagai daerah.

Metode Pembelajaran THGB

Metode pembelajaran THGB tidak sama dengan pendidikan formal pada umumnya. Lembaga pendidikan ini memiliki dua kurikulum.

Pertama, kurikulum umum, meliputi mata pelajaran sekolah pada umumnya. Kedua, kurikulum yang mengacu pada enam kitab khusus yang disusun oleh Sang Mursyid Kiai Mukhtar Mu’thi, yaitu Husnul Khuluq, Ulumul Qur’an, Ma’rifatulloh, Ma’rifatuddin, Hubbul Wathon Minal Iman, dan Tarikhul Anbiya’.

Pendiri THGB sekaligus Mursyid Tarikat Shiddiqiyyah KH. Moch. Mukhtar Mu’thi. FOTO: Dok. SF

Keenam kitab induk tersebut disusun merujuk pada, antara lain, kitab Durrotun Nasihin, Al Hikam, dan Ihya’ Ulumuddin. Inti pelajaran kitab-kitab tersebut, sebagaimana dijelaskan Kiai Mukhtar dalam bukunya, adalah untuk mendidik generasi bangsa Indonesia agar selalu mencintai Tanah Air Indonesia dan menjadi abdan syakuro atau hamba yang bersyukur.

Baca Juga :   Menelusuri Jejak Pasukan Diponegoro di Utara Sungai Brantas, Jombang

Di THGB, selain belajar di kelas, juga ada banyak kegiatan lainnya di luar kelas, seperti ekstrakurikuler, kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah yang disebut asri, lestari, bersih, indah, rapi, rajin, utama (AL-BIRRU), dan membaca atau khotmil Qur’an setiap hari Jumat. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk mengasah dan mengembangkan keterampilan anak.

Artikel Terkait

Leave a Comment