DEPOK — Sandi Butar Butar sudah memperingatkan Pemkot Depok secara terbuka agar segera melakukan perawatan alat-alat pemadam kebakaran (damkar) dan memperbaiki yang rusak. Tapi dia malah ‘dipaksa’ minta maaf, juga secara terbuka, oleh otoritas setempat karena peringatannya itu. Ketika benar-benar terjadi kebakaran, alat damkar yang dikritik Sandi benar-benar tak berfungsi.
Sandi mematung di depan puing-puing Gereja Sidang Tuhan Jemaat Agape Ministry yang kini hanya tersisa abu. Gereja megah di Kota Depok, Jawa Barat, itu hangus terbakar pada Selasa malam (23/7/2024), menyisakan kepulan asap dan rasa pedih yang mendalam di hati Sandi.
Petugas Damkar UPT Cimanggis Kota Depok ini tak kuasa menahan air matanya, emosinya meluap merasakan beban tanggung jawab yang berat. “Pak, untuk masyarakat Kristen di Depok saya mohon maaf. Teman-teman muslim ikut padamin, saya juga ikut padamin Pak,” kata Sandi, dalam video yang viral di Instagram @Depok24Jam pada Rabu (24/7/2024).

Ia berusaha keras meyakinkan masyarakat bahwa ia dan timnya telah melakukan segala yang mereka bisa. “Mobil ini warga menilai. Nilai, Pak, warga saksinya. Ada saksinya wartawan, Pak,” lanjutnya.
Laporan kebakaran itu diterima Selasa malam pukul 19.50 WIB. Tim pemadam kebakaran dari Pos Merdeka Kota Depok, dipimpin Bambang Supoyo, segera merespons.
Sandi, bersama koordinator penyelamatan, Tesy Haryati, dan Komandan Regu Mulyadi, berangkat menuju lokasi pukul 19.55 WIB. Mereka tiba di TKP pukul 20.10 WIB. Langsung berjibaku dengan api selama dua jam penuh, berusaha menyelamatkan yang tersisa.
“Kami sudah bekerja keras, Pak. Mobil unit 8.000 masih diusahakan isi air, karena tidak bisa nyedot,” jelas Sandi, tentang kendala teknis yang mereka hadapi. “Kalau dibilang Bapak butuh bantuan UPT lain, itu terlambat. Butuh waktu, akhirnya satu gereja habis.”
Peralatan yang dibawa tim Sani itu tidak memadai. Mobil pemadam dengan kapasitas 1.000 liter air masih dalam perawatan, sementara mobil unit 8.000 liter tidak bisa menyedot air.
“Yang pada awalnya bisa diselamatin pakai hati Anda. Untuk bapak wakil menyalahkan saya, bilang saya tidak etika, dan saya bicarakan sejak saya viral. Yang Kuasa ngasih lihat. Masyarakat ngasih liat,” tegasnya.
Sebanyak 20 personel dikerahkan dalam operasi pemadaman itu, dengan bantuan unit dari berbagai pos termasuk 2 unit dari Mako, 2 unit dari UPT Cimanggis, 2 unit dari UPT Tapos, dan 1 unit dari Pos Merdeka. Peralatan yang digunakan antara lain alat pelindung diri (APD), sarung tangan, senter, ganco, kapak pemadam, nosel, selang berukuran 1,5 inci dan 2,5 inci, serta koneksi Y.
Meskipun kebakaran menghanguskan seluruh gereja, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, bagi Sandi, kehancuran gereja tersebut meninggalkan luka yang dalam. Ia merasa tanggung jawab besar di pundaknya, mengingat beberapa kali ia telah mengingatkan tentang peralatan Damkar yang tidak berfungsi. Sandi bahkan dipanggil atasannya agar tidak memviralkan yang terjadi di internal UPT Damkar Cimanggis Depok.





