Stop Jadi Figuran, Timur Harus Menulis Ulang Dirinya Sendiri

Ilustrasi.
Penjajahan hari ini bukan soal senjata, tapi siapa yang menulis narasi.

Kita mungkin sudah merdeka dari bangsa penjajah, tapi belum dari cara pandang mereka. Penjajahan kini hadir lewat kamera, server, dan algoritma yang membentuk bagaimana dunia melihat kita.

Di era digital, orientalisme lama hidup kembali dalam bentuk baru: framing algoritmik. Ketika Timur berperang, media menampilkan api dan kekacauan. Tapi ketika Barat berperang, yang muncul justru strategi dan diplomasi. Mesin belajar dari bias lama: Timur adalah masalah, dan Barat merupakan solusi.

Hollywood dan platform digital pun melanjutkan pola lama itu. Dari Aladdin hingga American Sniper, Timur tetap menjadi latar eksotik, bukan pusat gagasan. 

Bahkan kecerdasan buatan kini menyerap prasangka yang sama: menggambarkan Asia dengan sawah dan pasar kumuh, sementara Eropa tampil modern dan bersih.

Bacaan Lainnya

Melawan dominasi ini bukan dengan marah, tapi dengan menulis ulang dunia. Dengan mencipta film, artikel, dan karya digital dari sudut pandang kita sendiri, Timur bisa kembali menjadi sumber cahaya, bukan sekadar bayangan.

Selengkapnya di sini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *