samudrafakta.com

Serangan Kedua DBD Berisiko Lebih Berat, Kenali Gejalanya untuk Penanganan Dini

Ilustrasi nyamuk aedes aegepty, penyebar virus DBD. Serangan DBD kedua disebut lebih berat daripada serangan pertama. (Ilustrasi Canva)
JAKARTA—Demam berdarah dengue (DBD) jadi salah satu penyakit yang umum menyerang di musim pancaroba seperti sekarang. Sebaiknya, waspada dan kenali gejala demam berdarah berikut ini. Pasalnya, dokter menyebut bahwa seseorang yang terkena DBD untuk kedua kalinya memiliki risiko yang lebih berat dibanding serangan pertama

Baru-baru ini, anak berumur 8 tahun asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diberitakan meninggal akibat DBD. “Dia (pasien DBD) sudah pernah kena DBD sekitar setahun lalu dan dirawat di sini. Memang kalau risiko serangan kedua biasanya agak berat,” kata Direktur RSUD Jombang Ma’murotus Sa’diyah, seperti dilaporkan detikJatim, dikutip Rabu (28/2/2024). 

Dengan demikian, sebagaimana dilansir dari detikjatim, total kasus kematian akibat DBD di kabupaten tersebut menjadi lima orang.

Sementara itu, di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, seorang balita usia 4 tahun juga meninggal dunia karena DBD. Di bagian lain, selama periode Januari-Februari 2024, empat warga Kabupaten Bogor dilaporkan meninggal akibat DBD.

Waspadai Gejala DBD 

DBD merupakan penyakit infeksi dengan penularan lewat gigitan nyamuk. Musim hujan saat ini belum sepenuhnya berakhir sehingga rentan jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Baca Juga :   Program Nyamuk Wolbachia: Harapan atau Ancaman?  

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, gejala demam berdarah tidak selalu terlihat dan pasien bisa sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Sebaliknya, gejala biasanya baru muncul 4-10 hari setelah terinfeksi. Gejala bisa bertahan selama 2-7 hari.

Gejala demam berdarah yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Demam tinggi sekitar 40 derajat Celcius,
  • Sakit kepala parah,
  • Nyeri di belakang mata,
  • Nyeri otot dan sendi,
  • Mual,
  • Muntah,
  • Kelenjar bengkak, dan
  • ruam.

Saat mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Untuk pertolongan sementara, pasien bisa diberi Paracetamol, hidrasi yang cukup, dan istirahat.

Artikel Terkait

Leave a Comment