samudrafakta.com

Semangat Beragama Itu Bagus, Tapi Mbok Ya Diimbangi Ilmu yang Cukup…

Beberapa tahun belakangan muncul narasi yang menyebut bahwa Wali Songo itu fiktif. Wacana tersebut umumnya dibawakan oleh para penceramah yang mengusung faham Islam transnasional atau Wahabi—yang makin banyak terserak negara ini.

Lho, lho, lho… Ya, begini ini kalau semangat beragamanya luar biasa tapi enggak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup. Katanya, Wali Songo itu fiktif karena tidak meninggalkan kitab atau karya tulis sebagaimana para ahli fikih dari Timur Tengah.

Sebentar, sebentar… Siapa bilang Wali Songo tidak punya karya tulis? Mbok ya dicari dulu yang bener, baru ngomong. Banyak kitab-kitab besutan para wali, tetapi memang kebanyakan ditulis dengan huruf pegon atau huruf Arab dalam bahasa Jawa. Mbok ya dicari dulu, to…

Begini ini kalau orang belajarnya setengah-setengah. Semua yang dia enggak tahu dianggap enggak ada. Nabrak-nabrak semua. Semangatnya ’45, tetapi isi kepalanya purbakala. Berusaha menjadi saleh itu bagus, tapi, mbok ya diimbangi sama belajar yang cukup. Semangat tinggi tanpa intelegensi itu jadinya, ya, nganu.

Baca Juga :   Orang Indonesia yang Beragama Islam Pasti Toleran

Dan celakanya lagi, orang-orang yang tak cukup ilmu seperti itu kerapkali dijadikan tunggangan politik, entah dari dalam atau luar negeri. Remuk…

Ya mudah-mudahan dapat hidayah lah di Ramadhan ini. Amin.

[Salam Sayang dari Gus Anu]

Artikel Terkait

Leave a Comment