Proyek Sekolah Unggulan Garuda: Antara Optimisme Pemerintah dan Kritik Praktisi Pendidikan

Ilustrasi oleh Sora | Samudra Fakta
Sekolah Unggulan Garuda diharapkan bukan sekadar proyek. Harus transformatif, mempromosikan proses dan lingkungan belajar inovatif yang terpersonalisasi dengan kompetensi guru dan karakteristik siswa.

__________

Sekolah Garuda dibangun oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk siswa yang memiliki prestasi di atas rata-rata berdasarkan penilaian tertentu. Program setara Sekolah Menengah Atas (SMA) yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu fokus di wilayah pelosok, terutama yang tidak ada SMA unggulannya.

Sekolah Garuda dibangun dengan klaim untuk mempercepat peningkatan pendidikan berbasis sains dan teknologi di Indonesia. Skema pendanaannya gratis untuk 80 persen dari total peserta didik—atau 160 siswa per angkatan. Sedangkan 20 persen pelajar lainnya bakal dikenai biaya.

Ada dua jenis Sekolah Garuda yang bakal dibangun: Sekolah Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi.

Bacaan Lainnya
Sekolah Garuda Baru

Sekolah Garuda Baru akan dibangun dari nol. Ditargetkan mulai menerima peserta didik pada tahun ajaran 2026/2027.

Pemerintah bakal membuka rekrutmen guru untuk empat Sekolah Garuda baru pada tahun 2025. Sekolah-sekolah itu dijadwalkan beroperasi pada Juni 2026.

Rencananya, sekitar 50 guru akan direkrut untuk setiap Sekolah Garuda baru. Dengan empat sekolah yang akan beroperasi, maka total guru yang dibutuhkan mencapai 200 orang.

Calon guru Sekolah Garuda diutamakan dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Namun, jika masih kekurangan, Kemdiktisaintek berencana menyelenggarakan PPG tambahan yang diikuti pelatihan kurikulum, terutama untuk kurikulum IB (International Baccalaureate).

Sekolah Garuda Transformasi

Sementara itu, Sekolah Garuda Transformasi dibikin dengan memberdayakan sekolah berkualitas yang sudah ada. Ini merupakan inisiatif pemerintah di bidang pendidikan, dengan tujuan mencetak generasi unggul dan berdaya saing global.

Program Sekolah Garuda Transformasi menyasar 12 sekolah menengah atas yang dinilai terbaik dari berbagai provinsi di Indonesia—untuk kemudian dijadikan model transformasi pendidikan nasional.

Program ini diluncurkan oleh Kemendikbudristek bersama Kementerian Investasi. Disiapkan mulai aktif pada tahun ajaran 2025/2026.

Menurut penjelasan Kemendikbudsaintek, Sekolah Garuda Transformasi lahir dari kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional,

“Tradisi baik di sekolah-sekolah ini akan tetap dijaga. Kami tidak ingin mengubah, tapi memperkuat,” ujar Wakil Menteri Kemendiktisaintek, Stella Christie, pada 20 Mei 2025, sebagaimana dikutip Antara.

Stella menjelaskan, program ini merupakan wujud nyata dari Asta Cita keempat Presiden, yaitu membangun ekosistem pendidikan, sains, dan teknologi yang inklusif.

“Sekolah Garuda Transformasi hadir untuk memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak dari berbagai latar belakang, terutama mereka dari keluarga menengah ke bawah atau daerah terpencil, untuk mengakses pendidikan berkualitas,” ujarnya.

Berbeda dengan Sekolah Garuda Baru, yang membangun sekolah dari nol dengan konsep asrama, Sekolah Garuda Transformasi memanfaatkan infrastruktur sekolah yang sudah ada.

Sebanyak 12 sekolah, seperti SMAN Unggulan MH Thamrin Jakarta, SMA Pradita Dirgantara, dan SMA Taruna Nusantara, telah terpilih untuk menjalani transformasi ini mulai tahun ajaran 2025/2026.

Berikut daftar lengkap 12 Sekolah Garuda Transformasi yang tergabung dalam gelombang pertama:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *