samudrafakta.com

Prabowo Subianto Pernah Menerima Penghargaan “Bintang Soekarno” pada 2018, Diingatkan Supaya Tidak Menjadi Antek Asing dan Gemar Menumpuk Utang

JAKARTA—Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, mendiang Rachmawati Soekarnoputri, pernah menganugerahkan penghargaan “The Star of Soekarno” atau “Bintang Soekarno” kepada Prabowo Subianto. Penghargaan tersebut diberikan di sela upacara Peringatan Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke-73, di Kampus Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat, Jumat, 17 Agustus 2018.

Menurut Rachmawati kala itu, Prabowo layak diberikan penghargaan “The Star of Soekarno” karena Ketua Umum Partai Gerindra tersebut merupakan tokoh yang dinilainya selalu memperjuangkan masalah keadilan, perdamaian, dan demokrasi. Ketika itu Rachmawati berharap Prabowo dapat menjadi pemimpin Indonesia di masa mendatang.

“Bapak Haji Prabowo Subianto adalah satu tokoh yang selalu memperjuangkan masalah keadilan, perdamaian dan demokrasi,” ujar Rachmawati, usai upacara, dikutip dari kompas.com (17/08/2018).

Saat berpidato ketika itu, Rachmawati mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak salah memilih pemimpin dalam Pilpres 2019–yang waktu itu hendak dihelat. Kala itu Prabowo maju sebagai Calon Presiden (Capres)  berpasangan dengan Sandiaga Solahudin Uno.

“Saya ingatkan, saya tegaskan, jangan salah memilih pemimpin. Artinya, jangan menjadi proksi atau antek kepentingan asing. Hobinya menumpuk utang yang membiarkan nilai rupiah makin terpuruk,” kata Rachmawati.

Baca Juga :   Dikabarkan Bertemu Jokowi dan Gibran di Istana, Prabowo: “Intel Anda Hebat Sekali”

Sebagai informasi, Penghargaan Bintang Soekarno diberikan kepada orang-orang yang dinilai berjasa, baik tokoh dari dalam maupun luar negeri.

Tokoh dalam negeri yang pernah menerima Bintang Soekarno antara lain Ki Hajar Dewantara dan Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie (21 Mei 1998 — 20 Oktober 1999). Habibie mendapatkan anugerah pada29 Mei 2011.

Sementara itu, penghargaan untuk tokoh luar negeri pernah diberikan kepada Perdana Menteri Malaysia periode 1981-2003, Tun Mahatir bin Mohamad; Presiden Korea Utara Kim Jong Un; Presiden Venezuela periode 1999-2013 Hugo Rafael Chavez Fraias; dan Presiden Kuba periode 1976-2008 Fidel Alejandro Castro Ruz. Keempat pemimpin dan mantan pemimpin dunia itu menerima penghargaan The Star of Soekarno pada tahun 2015.

Penghargaan kepada Mahathir diberikan langsung saat lawatannya ke Indonesia. Sementara penghargaan untuk Fidel Castro diwakilkan pada Duta Besar Kuba Nirsia Castro Guevara, sedangkan untuk Hugo Chaves diwakilkan pada perwakilan Kedutaan Besar Venezuela Darwin Tovar. Untuk Kim Jong Un diwakilkan oleh Ri Hyong Ju.

Baca Juga :   Bung Karno Naik Haji (1): “Intervensi” Sukarno Membikin Arafah yang Gersang Menjadi Hijau

“Para tokoh ini memiliki pemikiran dan tindakan yang mirip dengan Bung Karno. Soekarno selalu berjuang untuk meningkatkan kerja sama bangsa-bangsa di dunia berdasarkan kemanusiaan, keadilan, kemerdekaan dan demokrasi,” ujar Rachmawati, ketika acara penganugerahan untuk tokoh-tokoh dari luar negeri tersebut di Hotel Borobudur, tahun 2015.

Menurut putri ketiga Bung Karno dari Fatmawati tersebut, saat ini pemikiran Sukarno—yang antiimperialisme dan kolonialisme—masih sangat relevan, baik untuk Indonesia maupun dunia. Peperangan di masa kini, kata dia, bukan lagi berbentuk kontak fisik secara langsung antara dua negara yang saling bermusuhan namun berubah menjadi “proxy war” atau perang proksi.

Perang proksi adalah pertempuran yang memanfaatkan pihak ketiga—tidak secara langsung—oleh negara-negara yang berkepentingan. Perang ini kemudian menghasilkan pertempuran nonmiliter atau perang asimetris, yang melibatkan sumber daya alam, makanan, dan ekonomi. Oleh sebab itu, kata Rachmawati, perlu adanya sinergi antara pemimpin-pemimpin yang memiliki pemikiran Bung Karno, yang di masa hidupnya terus berjuang melawan penjajahan dan peperangan gaya baru tersebut.

Baca Juga :   Fakta-Fakta Penculikan 97/98 (2): Mulanya ABRI Menyangkal, Terbongkar oleh Desakan Publik

Penghargaan Bintang Soekarno dari Yayasan Pendidikan Soekarno sendiri sudah diberikan sejak tahun 2001. Termasuk keempat tokoh dunia yang disebutkan sebelumnya, total sudah ada 18 pemimpin dunia yang mendapatkannya. Di antaranya kepada Ho Chi Min dari Vietnam; Jawaharlal Nehru dari India; Sun Yat Sen dari China; Norodom Sihanouk dari Kamboja; George Washington dari Amerika Serikat; Josep Broz Tito dari Yugoslavia; Ahmed Ben Bella dari Aljazair; Charles De Gaulle dari Prancis; Yaser Arafat dari Palestina; Nelson Mandela dari Afrika Selatan; Kim Il Sung dari Republik Korea; dan Saddam Hussein dari Irak.◼︎

 

Artikel Terkait

Leave a Comment