Ormas MPI dan Jusuf Hamka Bikin Gerakan Makan Bahagia Gratis, Jubir Kemenko Perekonomian: Bukan Saingan MBG

Makan Bahagia Gratis yang diinisiasi Ormas Matahari Pagi Indonesia bersama Jusuf Hamka. Sebanyak 279 paket dibagikan kepada para siswa/i. - X: @Satpolpp_Jakbar
Kemenko Perekonomian menegaskan program Makan Bahagia Gratis gagasan Jusuf Hamka dan Ormas MPI bukan tandingan MBG, melainkan bentuk gotong royong swasta untuk mendukung pemerataan gizi anak sekolah.

Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menegaskan program Makan Bahagia Gratis(MBG2) yang diinisiasi Ormas Matahari Pagi Indonesia (MPI) bersama pengusaha jalan tol Jusuf Hamka bukanlah saingan program Makan Bergizi Gratis (MBG) andalan Presiden Prabowo Subianto.

“Yang saya pahami ini sudah kali kedua Makan Bahagia Gratis, dan ini bukan saingan Makan Bergizi Gratis,” ujar Haryo dalam pembukaan kegiatan di SDN Tambora 1, Jakarta Barat, Jumat (10/10).

Menurut Haryo, justru program ini menjadi bentuk kolaborasi lintas-sektor yang mempercepat pemerataan gizi dan akses pangan bagi masyarakat. Ia menilai pelibatan pelaku UMKM di sekitar sekolah sejalan dengan semangat pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam acara yang sama, Jusuf Hamka—yang akrab disapa Babah Alun—menyebut gerakan gotong royong ini merupakan dukungan konkret terhadap program unggulan pemerintah. “Seluruh pendanaan berasal dari donatur, dan makanan disiapkan oleh UMKM sekitar sekolah,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Program Makan Bahagia Gratis dijalankan setahun penuh bagi 279 siswa SDN Tambora 1. Setiap siswa menerima kupon makan harian yang bisa ditukar tanpa biaya.

Berbeda dengan program MBG, inisiatif ini tidak menggunakan APBN dan tidak memiliki dapur umum, melainkan memanfaatkan kantin dan usaha kecil sekitar sekolah.

Sebelumnya, program serupa telah dijalankan di sebuah pondok pesantren di Bandung Barat dan di SDN Petojo Selatan 06, Gambir, Jakarta Pusat. MPI menyebut sasaran utama program adalah sekolah-sekolah yang belum terjangkau oleh MBG, agar seluruh anak Indonesia bisa tumbuh sehat, bergizi, dan bahagia.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *