Muhammadiyah Luncurkan ‘Mentari Mart’, Ajak Masyarakat Berkolaborasi Membangun Kemandirian Ekonomi

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meluncurkan bisnis mega retail Muhammadiyah Mentari Mart, Rabu 26 Februari 2025. (muhammadiyah.or.id)
Pimpinan Pusat Muhammadiyah meluncurkan bisnis mega ritel bernama Mentari Mart pada Rabu, 26 Februari 2025. Ritel ini dibikin untuk memperkuat ekosistem ekonomi dan mendukung kemakmuran bangsa.

Mentari Mart diharapkan mampu merekatkan jaringan ekonomi Muhammadiyah di berbagai daerah, serta memperluas dampak ekonomi bagi masyarakat umum.

Peluncuran Mentari Mart merupakan bagian dari pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, yang berlangsung pada 26-27 Februari 2025 di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan bahwa apa yang dikerjakan Muhammadiyah senantiasa selaras dengan kebijakan pemerintah, terutama dalam sektor ekonomi. Sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kedaulatan pangan, pemenuhan gizi masyarakat, serta efisiensi ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk itu, kata Haedar, Muhammadiyah terus berupaya meningkatkan peranannya di dunia usaha. Tak hanya di lingkup usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tetapi juga dalam bisnis berskala besar. Mentari Mart adalah bukti keseriusan itu.

Bacaan Lainnya

Insyaallah, dengan langkah ini, Muhammadiyah tidak hanya bergerak dalam pencerahan pemikiran keagamaan yang moderat dan integratif, tetapi juga turut memajukan ekonomi rakyat,” kata Haedar dalam acara peluncuran.

Menurut Haedar, jika seluruh elemen bangsa berkolaborasi, dia yakin bakal tercipta gelombang besar dalam penguatan ekonomi nasional. “Doakan agar Muhammadiyah terus merintis dan konsisten dalam mengembangkan bisnis dan UMKM,” ujarnya.

Haedar menekankan jika kemajuan ekonomi harus dijalankan secara progresif. Salah satunya dengan menjalin kemitraan bersama ritel besar sebagai strategi pengembangan usaha.

“Jika warung-warung kecil kesulitan modal, kami bantu. Jika stok barang mereka tidak terjamin keamanannya karena kedaluwarsa, kami pasok dengan produk yang lebih terjamin. Saya yakin, Majelis Ekonomi Muhammadiyah mampu bersinergi untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah agar semakin berkembang,” jelasnya.

Haedar menegaskan bahwa yang dibangun Muhammadiyah bukanlah ekonomi berbasis konglomerasi, melainkan ekonomi kerakyatan yang progresif. Gerakan ekonomi mereka diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi kemakmuran negara.

Terkait Rakornas, hajatan itu digelar Muhammadiyah untuk mengonsolidasikan seluruh potensi ekonomi organisasi. Rakornas dihadiri oleh ratusan pengurus serta pelaksana Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dari seluruh Indonesia

Dalam Rakornas itu Haedar mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam secara umum maju secara ekonomi.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *