samudrafakta.com

Masjid Pesantren HSHF Jadi Tepat Waktu Berkat Akselerasi Mas Bechi dan OPSHID 

Pesantren HSHF di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. (Dok. SF)
SUKABUMI | SAMUDRA FAKTA—Pesantren Hayya ‘Alash Sholah dan Masjid Hayya ‘Alal Falah (HSHF) yang dibangun Tarekat Shiddiqiyyah di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, yang diresmikan pada Minggu, 15 Oktober 2023, dibangun secara gotong-royong oleh warga Shiddiqiyyah. Mereka kompak menyumbang biaya dan tenaga. Namun demikian, khusus untuk pembangunan bagian masjid, Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah atau OPSHID lah yang punya peran penting. 

“Saat Sang Guru (Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah KH. Moch. Mucthar Mu’thi-red) berkunjung ke lokasi pembangunan (setelah peletakan batu pertama pada tahun 2019—red), beliau dawuh jika masjid (di lingkungan pesantren) harus segera diresmikan. Saat itu masih belum sampai pada tahap finishing. Dan finishing merupakan pekerjaan yang rumit, perlu biaya yang mahal, karena berkaitan dengan keindahan dan nilai-nilai filosofi. Bangunan di Shiddiqiyyah syaratnya ada dua: indah dan penuh makna. Ini menjadi perhatian serius Pimpinan OPSHID untuk merespons dawuh Sang Guru”, kata Sekretaris DPP OPSHID Mulyono, dikutip Sabtu, 14 Oktober 2023. 

Mulyono menambahkan, menanggapi instruksi tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) OPSHID Moch. Subchi Atzal Tsani—yang biasa disapa Mas Bechi—langsung berinisiatif dengan mengajak seluruh personel OPSHID berperan aktif dalam perencanaan dan percepatan pembangunan masjid. Termasuk juga memberikan sokongan finansial. “Beliau (Mas Bechi) langsung mengambil tindakan cepat, agar jadwal peresmian yang sudah ditentukan Sang Maha Guru terwujud,” kata Mulyono.

Baca Juga :   KH. Mochammad Muchtar Mu'thi (1): Hakul Yakin NKRI, Penjaga Semangat Cinta Tanah Air

Mas Bechi, kata Mulyono, pun mengerahkan personel OPSHID dari seluruh Indonesia untuk terlibat dalam percepatan pembangunan. Personel se-Indonesia dikerahkan secara bergelombang, diajak untuk memberikan kontribusi sesuai keahlian masing-masing. “Para anggota dan pengurus OPSHID sampai harus menginap selama beberapa bulan, dari awal pembangunan hingga selesai”, katanya.

OPSHID fokus pada percepatan finishing interior dan eksterior masjid. Untuk itu Mas Bechi, lanjut Mulyono, memberikan dukungan finansial untuk membeli berbagai macam material bangunan yang diperlukan untuk keperluan tersebut. 

Dokumentasi Mas Bechi (tengah, berkacamata) ketika meninjau percepatan pembangunan Masjid HSHF pada tahun 2020. (Dok. Opshid Media)

Biaya percepatan pengerjaan masjid ini cukup besar. “Itu untuk pengadaan bahan material berkualitas tinggi, yang digunakan untuk menunjang makna dan filosofi yang  diwujudkan di dalam bangunan masjid” jelas Mulyono. 

Bagian bangunan yang dikebut OPSHID, antara lain, empat menara masjid, monumen hadits, pemasangan gardu listrik, aula, dan peristirahatan untuk Sang Mursyid KH. Muchtar Mu’thi. “Semua dari OPSHID. Baik tenaga kerja maupun dana,” jelas Mulyono. “(Bangunan harus) indah dan bermakna. Begitu pesan Mas Bechi, mengikuti Sang Maha Guru, yang selalu ditegaskan pada seluruh pengurus dan anggota OPSHID,” imbuhnya.

Baca Juga :   Agama Bukan Candu, Tetapi Booster Kemandirian Ekonomi

Berkat akselerasi dari OPSHID dan dukungan Mas Bechi dalam merespons instruksi Sang Mursyid, kata Mulyono, akhirnya masjid bisa selesai dengan cepat. “Kendati pimpinan kami, Mas Bechi, dalam situasi seperti sekarang ini, kiprah OPSHID dalam berbagai lini perjuangan Shidiqiyyah selalu ada,” pungkas Mulyono.

Sementara menurut Ketua Panitia Peresmian Pesantren Haryo Sumantri, Pesantren dan Masjid HSHF nantinya bakal menjadi salah satu benteng penjaga Negara Kesatuan Republik Indokensia (NKRI) dan lambang persatuan, perdamaian, serta cinta tanah air. “Pesantren ini juga akan mencetak generasi muda yang cinta pada tanah air dan NKRI”, tegas Haryo.

—Foto utama: Bangunan Masjid Pesantren HSHF yang berdiri berkat akselerasi personel OPSHID yang disokong sepenuhnya oleh Mas Bechi. (SF | Wijdan)—

mg-01

Artikel Terkait

Leave a Comment