Kocak! Demo Buruh Berujung Mahasiswa Interogasi Intel di Semarang

Aksi Hari Buruh Internasional alias May Day di Semarang mendadak viral gara-gara plot twist yang tak terduga. Bukan cuma ricuh antara demonstran dan aparat, tapi juga muncul adegan yang bikin netizen geleng-geleng: mahasiswa menginterogasi seorang intel polisi yang tertangkap!

__________

Kisah ini jadi perbincangan setelah akun X (dulu Twitter) @tehceluppp mengunggah video berdurasi 1 menit 34 detik. Dalam unggahannya, akun itu menulis,

*”Aksi May Day di Semarang chaos

Tangkapan layar X (klik gambar untuk tonton video).

Dalam video tersebut, tampak seorang pria berkumis dan berjenggot diinterogasi mahasiswa. Suara di latar terdengar bertanya, “Kita tanya ya, namanya siapa? Benar dari intel atau kepolisian?” Si pria santai menjawab bahwa dirinya memang intel dan berpangkat Brigadir. Suasana jadi absurd tapi serius.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa buruh berlangsung di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah. Awalnya damai, tapi suasana memanas hingga aparat membubarkan massa. Akibatnya, peserta aksi lari menyelamatkan diri. Beberapa melipir ke Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan, Semarang Selatan.

Tak lama setelah itu, 11 orang peserta aksi diamankan polisi. Bahkan beberapa motor milik demonstran juga ikut dibawa. Namun yang bikin heboh adalah ketika mahasiswa mendapati ada sosok mencurigakan yang tidak memakai seragam, nyempil di antara kerumunan.

Setelah diinterogasi, pria itu awalnya mengaku bernama Yanto. Tapi belakangan teridentifikasi sebagai EZ, anggota Polda Jateng yang sedang menyamar sebagai intel. Mahasiswa pun menjadikannya “sandera” dadakan. Tujuannya? Negosiasi agar teman-teman mereka yang ditangkap bisa segera dibebaskan.

Malam itu menurut laporan Radar Semarang, situasi di Undip Pleburan makin panas. Gerbang kampus langsung ditutup dan dijaga mahasiswa, sementara di luar, puluhan orang berpakaian preman—yang diduga aparat—berkumpul. Undip sempat seperti zona konflik mini.

Efeknya terasa sampai ke jalan raya. Lalu lintas di Jalan Imam Barjo menuju Hayam Wuruk pun macet total. Klakson bersahut-sahutan, warga sekitar ikut penasaran.

Sampai Kamis malam pukul 21.40 WIB, mahasiswa masih belum melepaskan EZ. Aksi yang awalnya untuk memperjuangkan hak buruh, malah jadi ajang “detektif dadakan” mahasiswa.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *