samudrafakta.com

Judi Online adalah Ancaman Serius bagi Negara, Banyak Aparat Terlibat

Judi online disebut sebagai ancaman serius bagi negara. FOTO: Ilustrasi
JAKARTA–Menurut data Infobank, total perputaran uang judi online (judol) di Indonesia pada tahun 2023 mencapai Rp327 triliun. Indonesia pun disebut-sebut sebagai negara dengan jumlah pejudi online terbesar di dunia. Banyak aparat terlibat.

Psikolog keluarga, Muhammad Iqbal, menyebut bahwa judi online telah masuk sebagai ancaman negara. Ia memperingatkan, jika dibiarkan, judol bakal berdampak buruk bagi SDM Indonesia.

“Kalau Kementerian Pertahanan, Kepolisian bicara ancaman, (judi online) inilah ancaman yang nyata,” ujar Iqbal, dalam diskusi Polemik Trijaya dengan tema Mati Melarat Karena Judi, Sabtu (15/6/2024) pekan lalu.

“Bukan lagi tentara asli, (judi online) ini ‘tentara’ yang sudah masuk ke rumah-rumah dan ke sudut kota. Ini kalau dibiarkan akan berdampak pada kualitas SDM Indonesia yang rendah,” tambahnya.

Menurut Iqbal, judi online berkembang karena para bandar paham betul karakter masyarakat di negara berkembang, seperti Indonesia.

“Negara berkembang itu orang kepingin instan. Budaya instan. Apalagi tingginya pengangguran, angka kemiskinan, sehingga orang-orang itu (bandar judi online) mengetahui kebutuhannya. Yaitu apa? Kepingin kaya instan. Itu kata kuncinya,” ucap Iqbal.

Baca Juga :   Bikin Keluarganya Jadi Miskin, Pemain Judi Online Tak Cukup Dijerat Tipiring!
Ilustrasi.

Iqbal juga menyorot media sosial. Ia menilai aktivitas di media sosial terlalu bebas.

“Kalau dulu prostitusi mangkalnya di taman, sekarang mereka di online. Demikian juga judi online, kalau dulu harus datang ke sabung ayam, ada lapaknya, sekarang anggota parlemen lagi rapat pun bisa main,” tuturnya.

Iqbal juga memperingatkan bahaya lain judi online, yang kata dia bisa berujung penyalahgunaan narkoba.

“Jadi, judi online sangat relate dengan narkoba, narkoba relate dengan kriminal. Jadi kalau ada tingginya angka kriminalisme daerah itu, cek pengguna narkobanya, pasti tinggi. Karena mereka akan berusaha mencari uang dengan berbagai cara, termasuk begal, penipuan, pemalsuan, kekerasan, sangat relate,” jelasnya.

Judi online pun, kata Iqbal, bisa berdampak pada masalah sosial lainnya. Beberapa masalah yang sudah terjadi, antara lain, perceraian hingga putus sekolah.

“Saya melihat judi online ini dampaknya bahkan bisa perceraian, anak putus sekolah, drop out. Lalu perceraian dampaknya pada kualitas sumber daya manusia. Anak yang harusnya mendapat kasih sayang, akhirnya dia pendidikan terbatas, akhirnya dia menjadi kenakalan remaja,” pungkasnya.

Baca Juga :   Awas, Jika Ceroboh Ekspose Data Pribadi di Dunia Maya, Predator Digital Bisa Berpesta Pora

Artikel Terkait

Leave a Comment