samudrafakta.com

Iktikaf di Bulan Ramadhan Bukan untuk Bermalas-malasan, Perhatikan Makna, Manfaat, dan Syaratnya

Ilustrasi seorang Muslim sedang iktikaf di dalam masjid. (SF)
JAKARTA—Iktikaf merupakan jenis ritual ibadah umat Islam yang biasanya ‘viral’ di Bulan Ramadan. Sayangnya, ada beberapa kesalahpahaman yang muncul, yang memandang iktikaf sebagai alasan untuk bermalas-malasan dan menghindari tanggung jawab selama berpuasa.  

Sebuah kesalahpahaman umum yang perlu dibongkar total adalah bahwa iktikaf memberikan “izin” untuk bermalas-malasan selama bulan Ramadan. Beberapa orang mungkin merasa bahwa, karena berada di masjid selama iktikaf, mereka terbebas dari tanggung jawab harian dan kewajiban lainnya.

Iktikaf seharusnya tidak dijadikan dalih untuk menjauh dari tanggung jawab sosial, keluarga, atau pekerjaan. Menurut Sheikh Assim Al-Hakeem, seorang ulama kontemporer, iktikaf bukanlah “escape” dari tanggung jawab. Iktikaf justru seharusnya menjadi ladang pengembangan spiritualitas tanpa meninggalkan kewajiban-kewajiban dunia.

Salah satu kesalahan besar sebagian orang Islam adalah memandang iktikaf sebagai momen ketika produktivitas harus surut. Padahal, iktikaf sebenarnya merupakan kesempatan untuk meningkatkan produktivitas spiritual dan pribadi. Tidak ada dalil yang mendukung pemikiran bahwa iktikaf menjadi alasan untuk bermalas-malasan.

Menurut pendapat Sheikh Ibn Uthaymeen, seorang ulama besar, iktikaf seharusnya tidak menjadi pembenaran untuk bermalas-malasan atau meninggalkan tanggung jawab sehari-hari. Dia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ibadah dan kewajiban dunia.

Baca Juga :   Momentum Tingkatkan Kualitas Diri

Maka dari itu, penting untuk memahami bahwa iktikaf seharusnya tidak menjadi alasan untuk bermalas-malasan. Sebaliknya, iktikaf adalah waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan kualitas ibadah dan meningkatkan produktivitas spiritual.

Makna, Manfaat, dan Syarat Iktikaf

Iktikaf berasal dari kata Arab “أقطف” (iqtikaf), yang berarti “menyendiri” atau mengisolasi diri. Iktikaf adalah ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Islam, terutama pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.   

Iktikaf menjadi kesempatan khusus untuk fokus beribadah, mengasingkan diri dari kesibukan duniawi, dan  mendekatkan diri kepada Allah SWT.  Melalui iktikaf, diharapkan seorang muslim dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Para ulama sepakat bahwa hukum melaksanakan iktikaf adalah sunnah. Namun, jika seseorang telah bernazar (berjanji) untuk melakukan iktikaf, maka hukumnya menjadi wajib.

Artikel Terkait

Leave a Comment