samudrafakta.com

Bung Karno dan Jombang: Tentang Momen-momen Krusial yang ‘Diamputasi’ oleh Sejarah

Salah satu dokumentasi foto kunjungan Presiden Surkarno, yang diyakini berlangsung di Jombang, Jawa Timur. FOTO: Istimewa

Sebagai informasi, Lembaran Pendaftaran Orang Indonesia Jang Terkemoeka Jang Ada di Djawa merupakan arsip zaman Jepang. Arsip ini merupakan blangko pendataan orang-orang Indonesia yang terkemuka yang ada di Jawa. Tujuan  pendataan ini tentu adalah sebagai media pengawasan.

Semua orang-orang Indonesia yang hebat-hebat harus diketahui sepak-terjangnya selama ini, agar tidak menjadi batu sandungan bagi pemerintah militer Jepang yang sedang berkuasa. Jepang tentu telah berkaca dari pemerintah jajahan sebelumnya, bawah Pemerintah Belanda telah mengalami banyak kesulitan disebabkan oleh ‘orang-orang Indonesia yang terkemuka’ ini.

Lembaran Pendaftaran Orang Indonesia Jang Terkemoeka Jang Ada di Djawa. FOTO: Istimewa

Arsip ini menjadi pegangan dokumen GUNSEIKANBU TJABANG I, yang beralamat di Pengangsaan Timoer 36, Djakarta. Gunseikanbu sendiri, untuk diketahui, adalah ‘staf pemerintahan militer pusat’, perpanjangan tangan kekuasaan militer Jepang, yang menjadi penggerak pemerintahan di Indonesia.

Gunseikanbu di antaranya membawahi beberapa ‘bu’ atau semacam departemen, di antaranya Somubu (Departemen Urusan Umum), Zaimubu (Departemen Keuangan), dan lain-lain. Bukti lain yang mendukung jika bayi Koesno (nama kecil Bung Karno) dilahirkan oleh Ida Ayu Nyoman Rai Srimben di rumah Rejoagung Ploso adalah jarak rumah tinggal orang tua Sukarno yang cukup dekat dengan lokasi sekolah tempat ayahnya mengajar.

Baca Juga :   Napak Tilas di Situs Ndalem Pojok: Dari Bawah Pohon Kepuh, Sukarno Muda Menemukan Pancasila

R. Soekeni Sosrodihardjo menjadi Inlandsche onderwijzers atau mantri guru di Tweede Inlandsche School (IS) atau Sekolah Ongko Loro Ploso sejak 28 Desember 1901 hingga tahun 1907. Sesuai dokumen catatan pribadi Soekeni, anak keduanya lahir pada 6 Juni 1902.

Keluarga Soekeni saat itu telah tinggal di Ploso. Semasa bocah anak keduanya itu dinamai Kusno dan kemudian hari dikenal sebagai Bung Karno. Data masa lahir Bung Karno di ijazah sekolah terakhirnya di THS (Technische Hoogeschool te Bandoeng, kini ITB), sesuai catatan pribadi Soekeni yaitu 6 Juni 1902.

Artikel Terkait

Leave a Comment