samudrafakta.com

Berkurban Tanpa Plastik: Perilaku Menjaga “Ukhuwah Kauniyyah”

Distribusi daging kurban menggunakan daun merupakan solusi atas permasalahan sampah plastik yang ke sini kian memprihatinkan. FOTO: SF/Faried Wijdan
  • Simpan daging ke dalam freezer tanpa plastik

Setelah penyembelihan dan pemotongan daging kurban, langkah selanjutnya adalah menyimpan daging agar tetap awet di dalam kulkas. Jangan langsung memasukkan daging berbungkus plastik ke dalam kulkas. Kamu perlu mengeluarkan daging dari plastik, dan memotongnya menjadi beberapa bagian. Daging tidak perlu dicuci karena kontaminasi air bisa berpotensi mendatangkan bakteri. Sebaiknya simpan daging di dalam wadah stainless atau material kaca yang lebih ramah lingkungan.

  • Kompos sisa daging

Mengompos makanan dari sisa daging adalah hal yang sulit, tetapi bukan berarti mustahil. Sisa daging kurban dan tulangnya tetap bisa dijadikan pupuk karena dapat terurai.
Namun, sisa daging sapi atau daging kambing, bahkan daging ayam bisa menarik hama karena baunya disukai hama seperti tikus. Tentu kamu harus mengompos sisa daging dengan benar agar bisa terurai menjadi pupuk.

Pertama, pastikan wadah kompos tertutup rapat dan jauh dari hama pengerat. Kedua, bersihkan daging dan tulang dari aroma rempah-rempah. Aroma rempah-rempah bisa menghalangi bakteri mengurai daging. Kamu bisa mencampur sisa daging dan tulang bersama dengan sisa makanan lainnya seperti kulit buah, daun, bonggol sayur, dan lain-lain.

Meskipun dirayakan setahun sekali, momen sakral penyembelihan kurban masih meninggalkan jejak karbon dan sampah. Untuk itu, kita sebagai muslim sebisa mungkin meminalisir sampah dari proses penyembelihan hewan. Ini juga menjadi bentuk kontribusi kita terhadap pelestarian dan konservasi yang ramah lingkungan. Sebuah laku mengamalkan persaudaraan kosmik (ukhuwah kauniyyah), menjaga hubungan baik dengan alam dan lingkungan. Yang sama pentingnya dengan menjaga ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyyah.♦

Leave a Comment