samudrafakta.com

Wali Kota Eri Cahyadi Ingatkan Remaja Bahaya Pergaulan Bebas

SURABAYA| SAMUDRA FAKTA – Wali Kota Eri Cahyadi memberikan nasihat kepada para pelajar perempuan di Surabaya terkait bahaya pergaulan bebas yang dapat merusak masa depan para remaja. Eri mewanti-wanti para remaja putri untuk waspada terhadap ajakan teman yang mengarah ke hal negatif.

“Kalau ada lelaki yang mengajak berbuat lebih, dan itu menjurus pada pergaulan bebas. Maka para remaja perempuan itu harus ingat, bahwa teman laki-laki itu bukan orang baik,” kata Eri, dikutip Rabu (1/2).

Tidak hanya mengingatkan para remaja putri, Eri juga meminta siswa laki-laki untuk mawas diri dalam pergaulan.

Eri lantas menceritakan ketika masa kecilnya yang dididik dengan cara keras oleh almarhum ayahnya. Menurut Wei, meskipun begitu marahnya seorang ayah bukan berarti benci terhadap anak, namun itu lah bentuk dari kasih sayang orang tua.

Sebagai seorang anak lelaki satu-satunya, ia diperintah oleh almarhum ayahnya bertanggung jawab menjaga kakak dan adik perempuannya.

“Waktu itu saya masih SMP, main pulang malam, dikunci, dan dimarahi abah (ayah) saya. Bahkan, saya juga diminta mencari kakak dan adik saya, ketika pulang malam. Disuruh cari sampai ketemu,” kisah Eri.

Kisah itu menjadi pembelajaran terbesar bagi Eri. Semenjak itu, ia tahu pesan di balik diam dan ketegasan sosok ayahnya adalah bentuk dari kasih sayang terhadap putra dan putrinya.

“Karena ayah saya tahu betul dengan kehidupan yang keras ini, sehingga saya diminta untuk menjaga kakak dan adik perempuan saya. Kalau ayah saya tidak tegas pada waktu itu, mungkin bisa saja salah dalam pergaulan,” ujarnya.

Eri berharap kepada para orang tua, untuk tidak lupa dan peduli dalam mengawasi anaknya, agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Tak lupa Eri juga meminta kepada para orang tua, untuk menanamkan ilmu agama sejak dini pada anak.

“Saya harap ke depannya tidak ada lagi pernikahan dini, narkoba, apalagi pergaulan bebas. Pada dasarnya kalau diberi sentuhan agama, ini lah peran dari orang tua,” harapnya.

Agar para remaja tak terjerumus ke hal negatif, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB), menyediakan Sekretariat Forum Anak Surabaya (FAS). Sekretariat FAS itu, disediakan sebagai tempat remaja untuk diskusi dan bertukar pendapat.

“Kita siapkan ruang di Museum Pendidikan, mereka (remaja) bisa bertemu di sana, dan agar berani mengeluarkan pendapat. Yang paling penting, jangan memaksa anak untuk mengikuti kemauan orang tua dalam hal pendidikan, buatlah anak itu nyaman, jangan memaksa,” pungkasnya.

(Yadi)

Leave a Comment