samudrafakta.com

Provokasi Nikki Haley “Habisi Mereka” Dinilai Langgar Hukum Internasional

Mantan dubes AS untuk PBB Nikki Haley menandatangani peluru tank Israel dan menulis, Habisi Mereka!, saat kunjungan ke Israel hari Senin, 27/5/2024. FOTO: Anadolu.
JAKARTA – Mantan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, kembali menciptakan kontroversi dalam kunjungannya ke Israel pada Senin, 27 Mei 2024. Haley menandatangani sebuah peluru tank Israel dengan pesan yang provokatif, “Habisi Mereka!”. Tindakan ini mendapat sorotan tajam dan kritik dari berbagai kalangan, terutama mengingat situasi konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.

Haley, yang sebelumnya menolak seruan gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Desember 2023, juga menyatakan bahwa pengungsi Palestina seharusnya diterima oleh negara-negara yang bersimpati kepada Hamas seperti Qatar, Iran, dan Turki. Dalam kapasitasnya sebagai mantan gubernur Carolina Selatan dan calon presiden AS dari Partai Republik untuk pemilihan tahun 2024, Haley selalu dikenal sebagai pendukung setia Israel di panggung internasional.

Dalam kunjungannya, Haley ditemani oleh Danny Danon, mantan duta besar Israel untuk PBB dan anggota partai garis keras Likud di Knesset. Bersama-sama, mereka mengunjungi perbatasan utara Israel dengan Lebanon dan beberapa permukiman di Tepi Barat yang tidak diakui secara internasional.

Baca Juga :   Indonesia-Israel Tak Punya Hubungan Diplomatik, Tapi Beberapa Institusi Kedua Negara Terlibat Kerja Sama, Apa Saja?

Pada hari Selasa, Danny Danon membagikan beberapa foto kunjungan Haley di media sosial, termasuk momen di mana Haley menandatangani peluru tank dengan tulisan “Habisi Mereka!”. Tindakan ini dilakukan saat Israel tengah melancarkan serangan militer besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina, dengan sekitar 15.000 di antaranya adalah anak-anak.

Haley juga mengecam pemerintahan Joe Biden karena menahan pengiriman senjata ke Israel, yang menurutnya menghambat kemampuan Israel untuk melancarkan serangan di kota Rafah, Gaza selatan. Dia juga mengkritik Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang sedang memproses perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Artikel Terkait

Leave a Comment