samudrafakta.com

Ketika Tiang Gawang Mengantarkan Dortmund ke Final Liga Champions

Mats Hummels bersama Jadon Sancho merayakan kemenangan atas PSG dalam laga semifinal leg kedua di Stadion Parc des Princes, Rabu (8/5/2024) dini hari (WIB). Foto:@BVB

PARIS – Never mind, I’ll find someone like you; I wish nothing but the best for you, too;  “Don’t forget me, ” I begged. Sepenggal lirik lagu “Someone Like You” karya Adele itu dinyanyikan bareng-bareng pemain Borussia Dortmund di ruang ganti Stadion Parc des Princes, Paris, Rabu (8/5/2024) dini hari (WIB).

Video ruang ganti yang diunggah @BVB diberi keterangan dalam bahasa Jerman, “Einfach genießen!”. Artinya, nikmati saja. Bintang Dortmund, Jadon Sancho yang sempat bermain dengan Manchester United sampai naik dan berjoget di atas meja. Dia menikmati kemenangan—yang belum tentu akan didapatnya bersama dengan setan merah.

Dortmund datang ke Paris dengan modal kemenangan pada leg pertama di Signal Iduna Park 1-0. Itu memang modal positif. Tapi menghadapi skuad mentereng yang mengisi line up Paris Saint-Germain (PSG) bukan jaminan lolos dari lubang jarum.

Di sana ada Kylian Mbappe yang setiap menyentuh bola bisa berbuah gol. Ada Ousmane Dembele di kanan yang juga sama-sama tajam menusuk ke kotak penalti. Tertinggal 1-0 setelah pertandingan pekan lalu, Paris bertekad untuk menjadi tim pertama yang melakukan comeback di leg kedua, baik di perempat final maupun empat besar Liga Champions.

Baca Juga :   Kylian Mbappe Sudah Berpamitan dari PSG, Menuju Real Madrid?

Pelatih Luis Enrique memasang Gonçalo Ramos di lini depan untuk menjadi ujung tombak serangan. Dia didampingi  Kylian Mbappe dan Ousmane Dembele. Dortmund sadar akan kekuatan skuad Les Parisiens.

Benar saja. Sejak peluit babak pertama dibunyikan, anak asuh Edin Terzić dikepung PSG. Mbappe dan Dembele menguji kiper Dortmund,  Gregor Kobel di awal pertandingan saat tim tuan rumah mulai memberikan tekanan.  Mbappe maupun Ramos tidak mampu melewati pemain nomor punggung satu Dortmund tersebut.

UEFA mencatat pada menit ke-31, tendangan Dembélé melebar di atas gawang Borussia Dortmund. Sebaliknya, serangan balik Emre Can dkk berhasil digagalkan oleh kiper PSG, Donnarumma pada menit ke-35. PSG mengakhiri babak pertama dengan bola kena tiang.Tendangan Zaïre-Emery dari jarak dekat  membentur tiang gawang Dortmund.

Babak pertama malam itu bukan milik Kylian Mbappe dkk. Usai jeda istirahat, laga babak kedua baru berjalan lima menit. Saat Dortmund mendapat tendangan sudut. Mats Hummels dalam posisi tak dikawal berhasil menyundul bola dari umpan sepak pojok pada menit ke-50. Skor menjadi 1-0. Dortmund unggul agregat 2-0. Pelatih Luis Enrique tampaknya menaikkan tempo permainan. Namun upaya pemain PSG berhasil diredam oleh Mat Hummels dkk.

Baca Juga :   Profil Delapan Tim Perempat Final Piala Eropa 2024: Prancis Siap Hadapi Portugal

Setidaknya ada empat peluang emas dari PSG. Namun semuanya membentur gawang Dortmund. Pada menit ke 61, tendangan Nuno Mendes membentur tiang gawang. Mbappe mendapat dua kesempatan mencetak gol di menit 80 dan 86. Yang pertama tendangannya membentur tiang gawang.

Dan yang kedua tepatnya di menit 86, tendangan setengah voli Mbappe terdefleksi ke depan gawang . Peluang terakhir PSG terjadi pada menit 88. Kali ini Vitinha yang mendapat peluang. Bola juga membentur bagian bawah mistar gawang.

Gagal melaju ke final membuat Enrique kecewa berat. Menurut dia, PSG pantas memenangkan laga dan melajut ke final. Setidaknya ada 31 tembakan ke arah gawang Dortmund, tapi tidak satu pun berbuah gol. “Dalam dua pertandingan kami membentur tiang enam kali. Kami tidak mencetak gol, itu tidak bisa dipercaya. Sepak bola terkadang sangat tidak adil. Bukan enam tiang, tapi tiga gol,” ujar Enrique dikutip dari The Guardian.

Artikel Terkait

Leave a Comment