JAKARTA—Pada Senin (26/8/2024) malam, gempa dengan Magnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa ini bersumber dari zona megathrust di selatan DIY.
Menurut Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, episenter—atau titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas pusat gempa di kedalaman—berada di laut pada jarak 107 kilometer arah barat daya Gunungkidul. Hiposenter atau pusat gempa sesungguhnya, kata dia, ada di kedalaman 42 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Gn. Kidul M5,5 merupakan jenis gempa dangkal akibat deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust),” ungkap Daryono dalam unggahannya di media sosial X, Senin (26/8) malam.
“Lokasi hiposenter Gempa Gn Kidul M5,5 tadi malam pada penampang melintang zona subduksi di selatan Yogyakarta. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme naik (thrust),” lanjutnya.

Zona megathrust merupakan area dengan dua lempeng tektonik bertabrakan, yang salah satunya menyusup di bawah lempang lainnya dalam proses yang disebut subduksi.
Proses ini, sebagaimana penjelasan BMKG, menyebabkan penumpukan energi besar yang bisa terlepas secara tiba-tiba dalam bentuk gempa besar hingga memicu tsunami.
Namun demikian, kendati gempa Gunungkidul berada di zona megathrust, menurut Daryono, “hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi Gn Kidul M5,5 yang terjadi TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.”
Gempa ini, menurut data BMKG, dirasakan di Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity);
Sementara di Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta, dan Klaten dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI. Makin besar angka skalanya, makin kuat getaran dirasakan.
Hingga Senin (26/8) pukul 22.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 31 kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,0 dan magnitudo terkecil 2,3.





