FGSNI Desak Kemenag Naikkan Insentif Guru Madrasah Seperti Kemendikdasmen

Potret guru honorer madrasah Kemenag. - Ditjen GTK
Forum Guru Sertifikasi Nasional Indonesia (FGSNI) mendorong Kementerian Agama menaikkan insentif guru honorer madrasah, mengikuti langkah Kemendikdasmen yang akan menaikkannya menjadi Rp400 ribu per bulan pada 2026.

Kabar kenaikan insentif guru honorer dari Rp300 ribu menjadi Rp400 ribu per bulan pada 2026 disambut antusias oleh para pendidik di seluruh Indonesia. 

Ketua Umum Forum Guru Sertifikasi Nasional Indonesia (FGSNI), Agus Muchtar, berharap kebijakan serupa juga diterapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama untuk guru madrasah.

“Ini kabar baik bagi ribuan guru honorer di Indonesia. FGSNI berharap Kementerian Agama, khususnya Ditjen Pendis, mengikuti jejak Kemendikdasmen. Segera tindaklanjuti pengajuan kenaikan penambahan insentif bagi guru swasta madrasah ke Komisi VIII DPR RI,” ujar Agus kepada Samudrafakta, Jumat (24/10).

Agus menambahkan, pihaknya telah menyuarakan usulan kenaikan insentif guru madrasah sejak pertengahan Oktober 2025. FGSNI juga telah berkomunikasi langsung dengan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Dr. Fesal Musaad, untuk membahas program peningkatan kesejahteraan guru.

Bacaan Lainnya

“FGSNI terus berupaya menyuarakan program kesejahteraan guru madrasah swasta kepada Kementerian dan DPR RI,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan bahwa insentif bagi guru honorer di bawah Kemendikdasmen akan naik menjadi Rp400 ribu mulai Januari 2026. “Dananya sudah disetujui DPR RI dan Kemenkeu,” kata Mu’ti dalam taklimat media, Rabu (22/10).

Mu’ti juga menjelaskan bahwa tahun ini pemerintah telah menyalurkan dana insentif bagi 341.248 guru honorer senilai Rp2,1 juta per orang, langsung ke rekening masing-masing guru tanpa melalui Dinas Pendidikan. Selain itu, pemerintah menyiapkan beasiswa untuk 150 ribu guru yang ingin menempuh studi D4 atau S1, dengan bantuan Rp3 juta per semester.

“Kami berharap dalam satu tahun program ini bisa selesai dan mudah-mudahan bisa diwisuda pada tahun depan,” ujarnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *