Kerumunan orang berkumpul di halaman stasiun kereta api, bersorak dan berharap bahwa presiden akhirnya bisa menyampaikan pidato kepada masyarakat.
Presiden muncul di serambi kereta dan berbicara kepada para pemimpin masyarakat. Tidak ada alasan yang bisa dibicarakan, karena satu atau dua menit kemudian kereta melanjutkan perjalanan ke arah Modjokerto. Sesaat sebelum tiba di Mojokerto, terlihat penjaga berdiri di sepanjang jalur kereta api, lengkap dengan bendera dan bambu runcing.
Kunjungan ketiga, tahun 1952, Presiden Sukarno juga sempat melakukan kunjungan kerja ke Ploso Jombang. Dari arsip foto koleksi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jawa Timur itu, diketahui beberapa kegiatan Bung Karno selama di Jombang.
Di antaranya menyaksikan peternak ikan sedang memanen ikan, memberikan wejangan dan sambutan kepada masyarakat di lapangan terbuka.
Lalu memegang sambil melihat-lihat keramik atau gerabah hasil kerajinan rakyat, serta tidak lupa foto bersama ibu-ibu yang menyambutnya.
![](https://samudrafakta.com/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-01-19-at-15.17.40-1.png)
Pada salah satu foto itu terlihat poster yang dibawa oleh massa penyambut Bung Karno berbunyi: Bung Karno, Ra’jat MARHEN minta WEDJANGAN SEPERLUNJA. Parti Politik Permai.
Parpol Permai adalah Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia, salah satu partai yang nantinya mengikuti Pemilu 1955.
Ada juga poster bertuliskan: Pak KARNO, Ingatlah waktu timur. Arek-2 PLOSO Minta Wedjangan. Maksud dari tulisan itu, rakyat ingin mengajak Bung Karno agar selalu ingat dengan semangat waktu muda (timur, bahasa Jawa krama inggil dari muda).*