samudrafakta.com

Perhatikan, Inilah Sederet Hal yang Tak Disukai Turis Asing di Indonesia

Turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) berdatangan demi melihat cantiknya alam Indonesia secara langsung. Kedatangan mereka ke sini merupakan target utama Pemerintah Indonesia dalam mendongkrak sektor wisata yang sempat mati suri di masa pandemi. Maka, tugas kita sebagai orang Indonesia adalah membuat mereka nyaman dan kerasan, sehingga bakal sering berkunjung ke sini. Untuk itu, jangan lakukan hal-hal yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Apa saja itu?

Ternyata, ada beberapa hal yang paling tidak disukai wisatawan mancanegara saat travelling di Indonesia. Pendapat tiap turis memang berbeda, tetapi setidaknya apa yang dialami dan dirasakan seorang turis asing asal Polandia bernama Ania Tomczak bisa mewakili turis asing lainnya.

Melalui videonya dalam akun Youtube-nya, Globe in the Hat, yang diunggah pada Senin, 1 Agustus 2021, Ania menjawab pertanyaan seorang pengikutnya di media sosial tentang kebiasaan orang Indonesia yang kurang disukainya selama ia liburan. Ada enam hal yang ternyata kurang disukai Ania.

  1. Menanyakan Hal Pribadi

Kebiasaan orang Indonesia yang paling tidak disukai Ania adalah bertanya hal-hal yang bersifat personal, misalnya umur dan status pernikahan pada orang asing. “Kamu bisa bayangkan, berapa banyak orang yang bertanya soal umur, makanan, atau tentang negara ini dan lainnya,” ungkap Ania. Meski memahami rasa penasaran warga lokal atas turis asing, pertanyaan-pertanyaan seperti itu membuat mereka merasa lelah karena dilakukan berulang-ulang.

  1.  Minta Foto Bareng

Hal selanjutnya yang dianggap menganggu adalah banyak warga lokal yang meminta foto bersama turis asing. Menurut Ania, mereka bahkan sering tak mengenal tempat dan waktu yang tentunya terasa sangat mengganggu. Contohnya, saat sedang makan di sebuah warung, ia mengatakan terkadang ada orang yang meminta foto. Ada juga yang memfotonya secara diam-diam seperti paparazzi.

“Ada juga yang suka bicara, ‘Hai ada bule ada bule, ayo foto dong’. Bukannya saya tidak suka difoto, tetapi lihat momen dan tempatnya dulu. Apalagi saya ini bukan selebriti,” ujarnya.

  1.  Macet dan Jam Karet

Hal lain yang menjadi sorotan turis asing seperti Ania adalah transportasi publik di Indonesia yang dinilai masih kurang memadai. Banyak yang mengeluhkan kemacetan yang sering terjadi. Ania mengeluhkan keberadaan motor dan mobil pribadi yang lebih banyak, sehingga membuat polusi udara meningkat.

Baca Juga :   Singapura, Destinasi Terpopuler bagi Solo Traveler Indonesia

Masalah kemacetan, menurut Ania, juga berujung pada kebiasaan orang Indonesia yang suka datang terlambat saat ada janji untuk bertemu. “Saya tahu itu istilahnya ‘jam karet’. Kalau terlambat, alasannya biasanya karena macet,” ujarnya.

  1.  Sampah

Ania juga menyoroti masalah sampah di Indonesia. Ia mengaku kerap menemukan sampah berserakan saat mengunjungi sejumlah kawasan wisata alam. Walau begitu, Ania mengaku senang dengan apa yang dilakukan Bali dan diikuti beberapa daerah lainnya tentang larangan penggunaan plastik sekali pakai. Ia pun tetap ingin liburan lagi ke Indonesia.

  1.  Parkir yang Membingungkan

Tak hanya soal macet, sistem parkir di Indonesia merupakan hal yang sangat melelahkan bagi turis asing. Sebab, mereka harus membayar beberapa kali hanya untuk parkir di tempat yang tidak begitu jauh. Ania mencontohkan ketika pergi berbelanja dan bepergian ke supermarket akan dikenakan biaya parkir.

“Kamu harus membayar Rp2 ribu atau Rp3 ribu tergantung dengan kendaraan yang kamu bawa (motor atau mobil),” ucapnnya. Ania juga membagikan pengalamannya saat traveling di Bali dan kota lain di Indonesia. “Di Bali kamu harus membayar parkir, tetapi di kota lain seperti di Jawa, di Malang, kamu harus membayar setiap waktu,” terangnya.

  1.  Makanan Berminyak dan Minuman Terlalu Manis

Terakhir, sebagian turis asing juga tak suka makanan Indonesia yang kadang terlalu berminyak dan pedas. Kata Ania, ia pernah membeli makanan di warung makan yang menurutnya cukup berminyak.

Baca Juga :   Pemkot Surabaya Raih 4 Penghargaan Tingkat Jatim dan Nasional dalam Sepekan

Sedangkan saat memesan minuman kerap ditambahkan gula yang sangat banyak. Padahal, tak semua turis asing suka minuman manis. Meski begitu, Ania juga mengakui cita rasa makanan Indonesia sangat lezat dan ada beberapa yang jadi favoritnya.

(Yadi)

Artikel Terkait

Leave a Comment