Purbaya: Media Asing Sering Salah, IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. - Kemenkeu
Menkeu pastikan pembangunan IKN terus berjalan dan jadi simbol pemerataan, bukan proyek mangkrak.

Media Inggris The Guardian menulis artikel berjudul “Indonesia’s new capital, Nusantara, in danger of becoming a ‘ghost city’” yang menggambarkan IKN sebagai kota tanpa kehidupan karena pembangunan dinilai lambat. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membantah tudingan itu dengan tegas.

“Kalau kata saya (IKN) tidak akan jadi kota hantu. Kalau perekonomian Indonesia sudah bagus, maka dana pemerintah akan banyak nanti. Jadi Anda tidak perlu takut, jangan dengar prediksi orang (media) luar negeri, (mereka) itu sering salah,” ujarnya di Jakarta, Senin (3/11).

Purbaya memastikan pembangunan tidak berhenti. Pendanaan terus berjalan, baik dari pemerintah maupun swasta. Ia menyebut sejumlah perusahaan telah mendapat izin membangun perumahan di wilayah tersebut.

“Yang jelas, yang kita setujui adalah perusahaan swasta yang bangun rumah di sana. Harusnya sudah mulai jalan pembangunan rumahnya,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Menurut Purbaya, proyek IKN bukan hanya pemindahan pusat pemerintahan, melainkan simbol pemerataan pembangunan nasional. “Kalau ekonomi kita tumbuh baik, pembangunan IKN akan terus berlanjut. Ini bukan hanya proyek pemerintah, tapi proyek masa depan bangsa,” katanya.

Progres IKN terkini. – Dok. Otorita IKN
Tahap Kedua Pembangunan Dimulai

Secara terpisah, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyebut, pasca terbitnya Perpres Nomor 79/2025, pembangunan IKN akan semakin masif. Sekitar 7.000 pekerja kini tinggal di Hunian Pekerja Konstruksi, dan jumlah itu ditargetkan naik menjadi 20 ribu.

Pembangunan tahap kedua akan difokuskan pada kawasan legislatif dan yudikatif dengan total anggaran Rp11,6 triliun. Target penyelesaian kompleks yudikatif dipatok 25 bulan sejak November 2025.

DPR Minta Jawaban Konkret dari OIKN

Di sisi lain, anggota Komisi II DPR Muhammad Khozin meminta Otorita IKN menanggapi label “kota hantu” dengan langkah nyata. “Label itu harus dijawab oleh OIKN dengan kinerja yang lebih akseleratif, laporkan segala perkembangannya kepada publik,” katanya (2/11).

Khozin juga menilai citra negatif dari media asing dapat memengaruhi kepercayaan investor. Karena itu, komunikasi publik yang efektif dinilainya penting untuk menjaga keyakinan internasional terhadap proyek IKN.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *