samudrafakta.com

Muhammadiyah Berencana Akuisisi Bank Bukopin Syariah

Layanan Bank Bukopin Syariah. PP Muhammadiyah dikabarkan bakal mengakuisisi bank ini, setelah penarikan seluruh dana mereka dari Bank Syariah Indonesia alias BSI. FOTO: KB Bukopin Syariah
JAKARTA — Organisasi keagamaan Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah dikabarkan berminat untuk mengakuisisi PT KB Bukopin Syariah–menyusul penarikan dana mereka dari Bank Syariah Indonesia atau BSI. Berdasarkan informasi, Muhammadiyah sedang melakukan “pendekatan” untuk mengakuisisi KB Bukopin Syariah.

Pihak Muhammadiyah dikabarkan baru memulai membuka pembicaraan terkait hal tersebut dengan direksi anak usaha PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP).

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas tidak menampik ataupun membenarkan wacana tersebut. Menurut dia, sejak dahulu, Muhammadiyah selalu memiliki semangat untuk memajukan diri dalam bidang ekonomi dan bisnis. Hal ini merujuk kepada Muktamar, yakni forum permusyawaratan tertinggi bagi Muhammadiyah, yang diadakan lima tahun sekali.

“Satu hal yang sudah pasti, Muktamar Muhammadiyah tahun 1915 di Makassar telah mengamanatkan kepada para pimpinan dan warga Muhammadiyah agar memajukan diri dalam bidang ekonomi dan bisnis,” kata Anwar, dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (19/6/2024).

Ketika ditanya terkait minat Muhammadiyah terhadap KB Bukopin Syariah, ia mengatakan belum bisa memberi komentar karena sedang menunaikan ibadah haji.

Baca Juga :   Cak Imin Curhat: "Saya Pribadi Harus Belajar Ke Muhammadiyah Sejak Dimusuhi PBNU"

Di sisi lain, manajemen KB Bukopin Syariah juga tidak menampik atau membenarkan kabar tersebut. Dilansir CNBC Indonesia pada Rabu, manajemen secara singkat mengatakan bahwa wacana tersebut merupakan ranah pemegang saham.

Sebagai informasi, Muhammadiyah dan KB Bukopin Syariah memang memiliki hubungan historis. Mulanya, KB Bukopin Syariah beroperasi dengan nama PT Bank Persyarikatan Indonesia, sebelum diakuisisi oleh KB Bukopin (sekarang KB Bank) secara bertahap pada 2005 hingga 2008.

Bank Persyarikatan Indonesia sendiri sebelumnya bernama PT Bank Swansarindo Internasional, didirikan di Samarinda, Kalimantan Timur berdasarkan Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990. Bank itu dibentuk dari peleburan dua bank pasar (BP), yakni BP Gunung Sindoro di Surakarta dan BP Gunung Kendeng di Samarinda.

Selanjutnya Bank Persyarikatan Indonesia resmi diakuisi oleh Muhammad pada 2003. Namun, dalam perjalanannya, bank ini mengalami kondisi keuangan yang buruk dan akhirnya mendapat tambahan modal dan asistensi dari PT Bank Bukopin Tbk.

Pada akhir 2008, nama bank ini pun berubah menjadi PT Bank Syariah Bukopin. Lalu, pada tanggal 30 Juni 2021, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa menyetujui untuk melakukan perubahan nama lagi menjadi PT Bank KB Bukopin Syariah.◊

Baca Juga :   Polemik Presiden Boleh Kampanye, Gus Mus: Boleh, Tapi Harus Cuti, Muhammadiyah Desak Jokowi Cabut Pernyataan

Artikel Terkait

Leave a Comment